Veteran Perang Irak & Afghanistan dari AS Ini Sangat Menyesal Usai Berperang

AS-timothy kudo (kiri) bersama rekannya di Afghanistan-jpeg.image
Timothy Kudo (kiri) bersama rekannya saat di Afghanistan

SALAM-ONLINE: Seorang mantan Marinir AS Kapten Timothy Kudo, veteran perang Irak dan Afghanistan, merasa malu, sangat menyesal setiap hari, marah terhadap dirinya sendiri, setelah pulang berperang dari negeri kaum Muslimin itu.

“Saya tidak bisa memaafkan diri saya sendiri,” katanya.

“Dan orang-orang yang bisa memaafkan saya telah mati,” ungkapnya sedih, seperti dikutip Associated Press (AP) dan dilansir Al Arabiya.

Penyesalan mendalam yang Kudo rasakan, salah satunya disebabkan oleh pembunuhan disengaja terhadap dua remaja Afghan yang bersepeda motor.

Baca Juga

Saat itu, unitnya mengira kedua remaja itu adalah Mujahidin karena membawa dua “senjata”. Tetapi, Kudo mengungkapkan, apa yang para tentara itu kira senjata sebenarnya hanyalah tongkat dan kayu yang biasa digunakan pengembara atau gelandangan saat membawa bekalnya. Dan yang dikira para marinir AS itu moncong senjata karena memantulkan cahaya adalah kemungkinan berasal dari krom (chrome) sepeda motor.

Menurut laporan, Kudo tidak pernah secara pribadi menembak siapapun. Tetapi ia merasa bertanggung jawab atas kematian para remaja itu. Sama seperti para tentara lainnya yang menderita cedera moral, Kudo juga merasa bertanggung jawab atas kematian para korban yang diakibatkan oleh perintah yang ia berikan dalam misi lainnya.

“Saya adalah monster,” katanya. “Saya biarkan orang lain jatuh.”

Gangguan mental akibat trauma ini atau biasanya disebut post-traumatic stress disorder (PTSD) diderita oleh banyak tentara musuh, veteran perang Irak dan Afghanistan, bahkan tak sedikit yang berakhir dengan bunuh diri. (arrahmah.com/salam-online)

Baca Juga