Habib Zain Al Kaff Serukan Persatuan Umat Hadapi Bahaya Syiah

Jakarta-Para ulama dan habaib serukan persatuan untuk melawan Syiah-Habib Zen-jpe.image
Habib Ahmad Zain Al Kaff saat menyampaikan taushiyahnya dalam tabligh akbar ‘Memperkokoh Akidah Ahlus Sunnah dari penyimpangan Syiah’

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Ulama dan Habaib mengajak segenap kaum Muslimin agar bersatu melawan paham Syiah di Indonesia yang belakangan kian meruyak ke permukaaan. Demikian seruan ini disampaikan dalam Tabligh Akbar bertema “Memperkokoh akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah dari penyimpangan Syiah” yang dihadiri ratusan warga Nahdliyin.

Tabigh Akbar yang dilaksanakan pada Ahad (30/3) di di depan Madrasah Al Kamiliyyah, Jl. Otista II, RW 09, Kelurahan Bidaracina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, ini berlangsung dari jam 08.00 – 11.30 WIB, diselenggarakan oleh Lisan Al-Hal, Al Bayyinat, Front Anti Aliran Sesat (FAAS) dan LKS Maqashid Syariah.

Dalam kesempatan ini Habib Ahmad Zain Al-Kaff, menyerukan kaum Muslimin Indonesia bersatu dalam menghadapi bahaya akidah Syiah, agar pembantaian terhadap kaum Muslimin yang sedang terjadi di Suriah, Irak, Pakistan, dan lainnya, tidak terjadi di Indonesia.

Habib Ahmad Zain mengimbau agar perbedaan organisasi, baik NU, Muhammadiah, PERSIS dan sebagainya, termasuk perbedaan-perbedaan dalam masalah furu’iyyah (bukan prinsip), tidak menyebabkan umat Islam terpecah sehingga terlena dan melupakan musuh bersama.

Pengurus MUI Jawa Timur dan Majelis Tinggi NU ini mengatakan tentang kedudukan kaum Muslimin di luar NU. “Mereka adalah keluarga besar Ahlussunnah. Bagi yang (biasa) tahlilan silahkan, bagi yang tidak silakan. Namun jangan saling menyerang sesama Ahlussunnah,” kata Habib Zain.

Hal senada juga disampaikan oleh Prof Dr Muhammad Baharun. “Ahlussunnah wal Jama’ah bersatu dalam satu barisan, selesai masalahnya,” ujarnya.

Baca Juga

Kerena perbedaan sesama Ahlussunnah hanyalah perbedaan dalam masalah furu’ yang tidak menyebabkan pelakunya keluar dari Islam. Sedangkan perbedaan dengan Syiah adalah perbedaan yang tidak pernah bisa disatukan, kerena perbedaannya menyangkut masalah akidah.

Ketua Komisi Hukum MUI Pusat ini juga mengingatkan dampak buruk jika umat Islam tidak bersatu, musuh akan bergembira. “Syiah, Ahmadiah dan Liberal akan menari-nari di atas penderitaan kita,” demikian taushiyah Prof Baharun di hadapan ratusan kaum Muslimin.

Salah satu penyebab umat Islam di Indonesia dapat diintervensi oleh Syiah, menurut Prof Baharun, adalah kerena kaum Muslimin di Indonesia tidak lagi bangga dengan nama-nama para sahabat. Anak-anak mereka, yayasan-yayasan, masjid-masjid, dan majelis ta’lim tidak lagi dinamakan dengan nama-nama sahabat.

“Salah satu penyebabnya kerena tidak menghargai ulama-ulama terdahulu, terutama dari kalangan para sahabat. Umat Islam tidak berbangga lagi dengan para sahabat, anak-anaknya tidak dinamakan lagi dengan nama para sahabat,” ujarnya.

Akhirnya, Prof Baharun mengajak kepada masyarakat, jika ada orang yang terang-terang mencaci maki para sahabat, maka laporkan kepada pihak yang berwajib! Kerena hal tersebut bertentangan dengan fatwa ulama-ulama Indonesia yang berhimpun dalam MUI. Begitu juga jika ada praktik kawin mut’ah di suatu kampung, segera laporkan! Kerena hal tersebut, menurut Prof Baharun, di samping bertentangan dengan Islam, juga bertentangan dengan UU perkawinan di Indonesia. (azm/maududi/arrahmah.com/salam-online)

Baca Juga