Iklan Provokatif ‘Yesus Masuk Masjid’ di Jawa Pos, Gereja YHS Malang Minta Maaf

Malang-iklan provokatif yesus masuk masjid-jpeg.image
Iklan provokatif itu

MALANG (SALAM-ONLINE): Sebuah iklan provokatif berbau SARA muncul di surat kabar Jawa Pos. Di iklan tersebut tertulis jelas “YESUS MASUK MASJID”.

Pengiklannya adalah Gereja YHS (YHS Church) Malang, Jawa Timur. Ini adalah iklan acara kegiatan rohani Kristen. Sedianya acara dilaksanakan pada Ahad 23 Maret 2014 kemarin. Entah apa maksud dari iklan tersebut. Yang jelas, iklan itu bisa melukai perasaan umat Islam dan berpotensi merusak suasana damai.

“Kami umat Islam sangat tersinggung, jika tidak dibatalkan, jangan salahkan umat Islam jika bertindak dengan caranya sendiri,” tegas Ustadz Abdullah MD, pimpinan salah satu ormas Islam di Malang, Jawa Timur, seperti dikutip Muslimedianews.com, Sabtu (22/3).

“Saya sudah melaporkan kepada Kepolisian, TNI, MUI, seluruh ormas Islam dan segenap ulama agar segera diambil tindakan yang semestinya,” ungkapnya.

Diharapkan kepada aparat yang berwenang agar segera mengambil tindakan yang diperlukan, agar permasalahan tidak makin melebar dan memanas.

Untuk mengclearkan kasus itu, akhirnya diadakan pertemuan dan dialog antara FKUB (Forum Kerukunan Antar Umat Bergama), pihak Kepolisian, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pihak Gereja YHS terkait iklan yang berbau SARA tersebut.

Pertemuan dilakukan pada 22 Maret 2014, pada pukul 17.00 WIB di Aula Hotel Savana Kota Malang, dihadiri Drs. Sudjoko Santoso (Ketua FKUB), Pendeta Stefanus Hadi Prayitno (Anggota FKUB perwakilan Kristen), KH Nurkhosin Iskandar (Anggota FKUB perwakilan Islam), Pendeta Abrahan Sriyono (pengasuh Gereja YHS), Ibu Erika (Sekretaris Gereja YHS), Kapolres Malang Kota, Kabag Ops Polres Malang Kota, Kasat Intelkam dan Kasat Reskrim Polres Malang Kota.

Pertemuan itu menghasilkan beberapa poin, antara lain:

  • Tema yang dicantumkan oleh pihak gereja akan diganti dengan tema lain dengan judul “Kasih Karunia” dan dimuat dalam media cetak, diikuti dengan permohonan maaf secara berturut-turut selama 7 hari.
  • Untuk ke depan dalam mengangkat tema akan lebih hati-hati lagi sehingga tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.

Langkah yang dilakukan antara lain melakukan koordinasi dengan redaksi Radar Malang untuk memuat permintaan maaf yang diajukan oleh pihak gereja YHS. Kenapa tidak di harian yang memuat iklan provokatif itu minta maafnya, yaitu di Jawa Pos?

Sumber: muslimedianews.com

Baca Juga
Baca Juga