Khutbah Jumat di Muktamar Ulama Suriah Serukan Persatuan Hadapi Rezim Zalim

P1020812
Syaikh Dr Muhammad Abul Khair Asy-Syukri

TURKI (SALAM-ONLINE): Sebanyak 77 ulama berkumpul di Turki dalam acara Constitutive Meeting of Syrian Islamic Council (CMSIC).

Acara berlangsung pada Jumat (11/4) sampai besok, Sabtu (12/4). Menjelang waktu Jumat, para ulama memenuhi undangan Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk melaksanakan shalat Jumat. Tiga wartawan Indonesia, termasuk salam-online, yang tergabung dalam Jurnalis Islam Bersatu (JITU) turut menyimak khutbah Jumat yang disampaikan oleh salah seorang ulama Suriah di muktamar itu.

Syaikh Dr Muhammad Abul Khair Asy-Syukri bertindak selaku Khatib dan Imam. Dengan lantang namun khidmat, salah seorang Imam dan Khatib di salah satu masjid di Damaskus ini menyampaikan khutbahnya di hadapan para ulama Syam yang tengah bermuktamar di Turki.

“Maka, hari ini, saatnya kita bersatu. Jangan berpecah belah. Jika para ulama terpecah belah, maka umat pun akan lebih mudah untuk berpecah belah,” tegas Syaikh Asy-Syukri dengan mata berkaca-kaca.

Berikut petikan lengkap khutbahnya:

Ulama yang benar adalah mereka yang berani menyuarakan kebenaran. Mereka adalah orang-orang yang berani menggabungkan antara kebenaran dengan keberanian demi menentang kebatilan. Dan mereka adalah orang-orang yang siap untuk bersatupadu merapatkan barisan. Bersedia untuk berada dalam satu majelis dan berlapang dada demi kebenaran.

Baca Juga

Aku berharap semoga majelis para ulama ini menjadi majelis rujukan sebagai terminal titik tolak kebangkitan umat. Aku berharap, kita yang hadir di sini berdoa memohon kepada Allah, agar Saudara-saudara kita yang sakit dan terluka, disembuhkan, yang tertawan dibebaskan, dan yang meninggal menjadi syuhada di Jalan Allah.

Dalam kesempatan yang barokah ini, kita berharap, agar kita menjadikan perjuangan ini hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala, membuhulkan tekad kita, bahwa ini adalah revolusi, revolusi kaum Muslimin untuk kemuliaan Islam, untuk keagungan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Setelah bertahun-tahun kita berada dalam kekangan rezim yang zalim ini, datanglah kepada kita momen yang sangat berharga, yang diberkahi Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai bentuk rasa kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada kita, dan penghormatan kepada para syuhada yang telah mengalirkan darah-darah mereka di Jalan Allah. Pengorbanan Saudara-saudara kita dan segenap pejuang, itu semuanya adalah jalan menuju (keridhaan) Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ketahuilah Saudaraku, setelah 3 tahun berlangsungnya revolusi yang barokah ini, bebannya ada di pundak kita, tanggung jawab ini ada pada pundak-pundak kita. Dari sini munculnya semangat juang untuk para pemuda, yang menginspirasi mereka, dan seluruh manusia, baik yang ada di rumah, kamp-kamp pengungsian atau di jalan-jalan. Mereka semua melihat kita, kalian semua, dengan pandangan kehormatan, kebanggaan dan kecintaan.

Maka, hari ini, saatnya kita bersatu. Jangan berpecah belah. Jika para ulama terpecah belah, maka umat pun akan lebih mudah untuk berpecah belah. Jadilah kalian orang-orang yang menyejukkan mata Rasul kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yaa Rasulullah, bergembiralah, karena saat ini sebagian umatmu berkumpul untuk melanjutkan perjuanganmu. (JITU/salam-online)

Baca Juga