Segel Gudang Miras, Laskar ALMANAR Kembali Bentrok dengan Preman Kristen

Indramayu-laskar almanar bentrok dengan preman-1-jpeg.image
Saat Laskar ALMANAR bentrok dengan preman penjaga gudang miras

INDRAMAYU (SALAM-ONLINE): Ratusan laskar dari FUI, JAT, FKAM, GAPAS, GEMPA yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Amar Ma’ruf Nahi Munkar (ALMANAR) terlibat bentrok dengan preman dan aparat saat akan menyegel gudang miras terbesar se-Indramayu di Jl. Tuparev RT 01 RW 01 Blok Gudang Timur, Jatibarang Baru, Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, Jum’at (27/6/2014).

Sebelumnya, gudang miras milik warga keturunan Tiong Hoa bernama Devin itu pada Jum’at (21/6/2014) lalu didatangi oleh puluhan laskar ALMANAR. Namun laskar ALMANAR malah diserang oleh ratusan preman penjaga gudang yang mengakibatkan beberapa laskar terluka oleh lemparan batu.

Indramayu-konvoi laskar almanar-2-jpeg.image
Konvoi Laskar ALMANAR

Toh, sesuai dengan ancaman sekretaris ALMANAR Ustadz Muawidz, yang mengatakan bahwa jika gudang masih beroperasi dalam beberapa hari maka ALMANAR akan datang lagi dengan membawa laskar yang lebih banyak.

Ancaman itu dibuktikan, Jumat (27/6) kemarin.  Dalam rangka pawai menyambut bulan suci Ramadhan 1435 H, sekitar 150 orang laskar mendatangi gudang miras itu, dengan jumlah yang lebih banyak untuk menyegel gudang tersebut.

Kronologis

Indramayu-kapolres indramayu wahyu bintoro-3-jpeg.image
Kapolres Indramayu Wahyu Bintoro

Laskar berangkat dari alun-alun Kota Cirebon sekitar pukul 10.00 WIB dengan menggunakan mobil dan sepeda motor. Massa berkonvoi dengan tertib, sambil berorasi menyampaikan keutamaan bulan suci Ramadhan dan menyerukan syari’at amar ma’ruf nahi mungkar kepada masyarakat. Laskar menunaikan shalat Jum’at di sebuah Masjid di Indramayu.

Indramayu-seorang laskar almanar lengannya terluka akibat tembakan tabung gas-4-jpeg.image
Seorang laskar ALMANAR lengannya terluka akibat tembakan tabung gas air mata

Selepas shalat Jum’at, ratusan laskar ALMANAR langsung menuju lokasi gudang miras di Jatibarang. Namun sesampainya di depan kantor polsek Jatibarang yang tidak jauh dari gudang miras, laskar ALMANAR dihadang oleh aparat gabungan TNI dan kepolisian. Namun, alhamdulillah, laskar berhasil menerobos hadangan aparat itu dan langsung menuju gudang miras.

Di depan gudang, ratusan preman bersenjata tajam dan aparat kepolisian bersenjata lengkap telah bersiap siaga. Tak lama kemudian, laskar disambut lemparan batu dari para preman yang terdiri dari preman Kristen.

Indramayu-seorang laskar almanar kepalanya luka akibat dipukul aparat-6-jpeg.image
Seorang laskar ALMANAR kepalanya luka akibat dipukul aparat

Seperti terjadi pada aksi sebelumnya, beberapa preman Kristen lagi-lagi melontarkan kata-kata hinaan kepada umat Islam. Salah seorang preman berteriak “Muslim Anjing” kepada laskar. Tak rela dengan hinaan itu, laskar pun membalas serangan mereka dengan lemparan batu.

Para preman yang terdesak lari tunggang langgang mencari perlindungan. Kebanyakan dari mereka berlindung di rumah-rumah warga. Perang batu itu berlangsung sekitar 15 menit. Mencoba menghentikan bentrokan, aparat menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah laskar. Bentrokan pun berubah, laskar harus melawan serangan aparat kepolisian. Empat orang laskar terluka oleh tembakan peluru karet dan gas air mata serta satu lascar lagi mengalami luka akibat dipukuli aparat.

Indramayu-Laskar Almanar-5-jpeg.image
Laskar ALMANAR, Siaga
Baca Juga

Setelah situasi terkendali, para laskar ALMANAR diarahkan ke Mapolsek setempat. Kapolres Indramayu, Wahyu Bintoro, mengatakan bahwa gudang itu sudah ditutup. “Gudang miras sudah ditutup dan barangnya sudah tidak ada di gudang,” kata Wahyu.

Selepas mendengarkan pernyataan dari pihak kepolisian, anggota ormas-ormas Islam ini segera membubarkan diri dengan tertib.

Surat Dukungan Warga terhadap Sweeping yang Dilakukan ALMANAR

Sebelum melakukan sweeping gudang miras tersebut, ALMANAR mendapat surat dukungan dari warga dan tokoh Ulama Jatibarang.

Indramayu-ratusan aparat kepolisian berjaga-7-jpeg.image
Ratusan aparat kepolisian berjaga

“Apabila aparat tidak bekerja sesuai tuntutan kami (masyarakat, red), maka kami yang akan melakukan penggerebekan. Karena kami tahu kantong-kantong tempat maksiat, gudang-gudang barang maksiat yang ada di lingkungan kami. Dan aparat lebih baik istirahat saja di balik jeruji penjara karena telah mengkhianati masyarakat,” bunyi surat tersebut.

Warga senang atas sweeping yang dilakukan oleh laskar Islam yang tergabung dalam ALMANAR ini. “Kami senang dengan adanya aksi ini, karena sebentar lagi bulan Ramadhan,” kata Salim, seorang warga yang tinggal di sekitar gudang miras tersebut.

Indramayu-aparat kepolisian dan TNI mencoba melerai bentrokan-8-jpeg.image
Aparat kepolisian dan TNI mencoba melerai bentrokan

Koordinator aksi ALMANAR Abu Usamah Nur Irhab menghimbau kepada preman dan aparat yang menjadi backing tempat maksiat untuk segera bertaubat.

“Supaya para preman dan aparat kepolisian yang menjadi backing tempat-tempat maksiat, khususnya minuman keras supaya taubat, dengan taubatan nasuha. Berhenti jadi premannya dan berhenti jadi aparat polisinya dan berhenti juga menjadi backing tempat-tempat maksiat. Insya Allah, Allah akan mengampuni dosa-dosa kalian,” kata Abu Usamah sebagaimana dikutip Jurnalislam.com, Sabtu (28/6).

Usamah juga menegaskan bahwa ALMANAR tidak bentrok dengan warga seperti isu yang berkembang.

Indramayu-laskar almanar menyaksikan preman yang lari kocar-kacir-jpeg.image
Laskar ALMANAR menyaksikan preman yang lari kocar-kacir

“Yang bentrok dengan ALMANAR sampai ada korban itu bukan warga, akan tetapi para preman bayaran dan aparat kepolisian,” tegasnya. (Yusuf/Amaif/jurnalislam.com)

salam-online

Baca Juga