Muhammadiyah: ‘Jakarta Post Sangat Tendensius dan Sinis terhadap Islam’

Media pendukung jokowi lecehkan Allah dan Nabi Muhammad-1-jpeg.imageJAKARTA (SALAM-ONLINE): Karikatur yang dimuat The Jakarta Post, edisi Kamis, 3 Juli 2014 menuai kecaman dari berbagai pihak. Termasuk dari organisasi masyarakat (ormas) Islam, Muhammadiyah. Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Saleh Partaonan Daulay mengatakan bahwa karikatur tersebut bisa saja diduga telah melanggar UU Nomor 1/PNPS/1965 tentang Penodaan Agama.

Dia menjelaskan, untuk mengetahui apakah ada unsur penodaan di karikatur tersebut, Muhammadiyah akan melakukan kajian terlebih dahulu. “Jika terbukti ada unsur penodaan agama, tidak tertutup kemungkinan kami akan melaporkan hal ini kepada pihak berwajib,” ujar Daulay, dikutip dari Republika Online, Senin (7/7).

Daulay juga menyebut, semua pihak tidak ada yang kebal di hadapan hukum, termasuk redaksi Jakarta Post. “Semua pihak yang diduga melakukan pelanggaran dituntut untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, termasuk dalam hal ini Jakarta Post,” ujarnya.

Sementara bendahara umum PP Muhammadiyah, Anwar Abbas menyatakan, karikatur yang dimuat Jakarta Post, pada edisi Kamis (3/7), sangat tendensius dan sinis terhadap Islam.

Jakarta Post, telah bermain-main dengan isu SARA dan pelecehan terhadap agama,” tutur Anwar kepada Republika Online, Senin (3/7) sore.

Anwar mengaku tidak habis pikir, koran berbahasa Inggris tersebut telah berbuat lalai, yang berdampak dapat menimbulkan ‘clash’ dan ‘konflik horizontal’. “Tidak terbayang oleh saya mereka tidak akan tahu pemberitaan-pemberitaan semacam ini dapat memantik kemarahan umat,” jelas Anwar.

Baca Juga

Jika saja hal itu sampai terjadi, kata dia, apakah Jakarta Post mau dan sanggup untuk bertanggung jawab.

Dalam edisi yang dimuat di halaman 7, harian berbahasa Inggris tersebut memuat karikatur dengan gambar simbol Islam dalam ukuran yang cukup besar di rubrik Opini. Karikatur tersebut menggambarkan bendera berlafadz ‘Laa ilaaha illallah‘ dengan logo tengkorak yang terpasang di bendera.

Tidak sekadar itu, kalimat tauhid tersebut dipadukan dengan bendera tengkorak khas bajak laut. Kemudian, tepat di tengah tengkorak, tertera tulisan ‘Allah, Rasul, Muhammad’. (RoL)

salam-online

Baca Juga