Persis: ‘Minta Maaf Jakarta Post tak Hilangkan Unsur Pidana’

Media pendukung jokowi lecehkan lafaz Allah dan Nabi Muhammad-2-jpeg.imageJAKARTA (SALAM-ONLINE): Sekretaris Umum PP Persatuan Islam (Persis), Irfan Safruddin mempertanyakan, kinerja harian The Jakarta Post yang ceroboh memuat karikatur yang menghina Islam dan kaum Muslimin. Dia menyentil, apakah penerbitan karikatur yang menghina Islam tersebut muncul dari koran berbahasa Inggris atau media amatiran?

“Meskipun Jakarta Post telah meminta maaf dan menyatakan itu sebagai kesalahan, namun pertanyaan itu tetap muncul,” tutur Irfan, dikutip dari  Republika Online, Senin (7/7).

Menurut dia, Jakarta Post adalah koran besar dan bereputasi tinggi. Namun, ia mempertanyakan mengapa pihak redaksi bisa memunculkan karikatur yang demikian menista umat Islam. Menurutnya,  pasti hal itu tidak hanya sekadar lolos dari pengawasan,  tetapi ada tujuan atau maksud tertentu.

Menurut Irfan, mustahil karikatur itu keluar begitu saja karena di internal Jakarta Post tentu memiliki tim redaksi berjenjang yang mengawasi pemberitaan. “Jadi, meskipun sudah ada permohonan maaf, kasus ini tidak akan menghilangkan unsur pidananya,” tegas Irfan.

Baca Juga

Dalam edisi yang dimuat di halaman 7, harian berbahasa Inggris tersebut memuat karikatur dengan gambar simbol Islam dalam ukuran yang cukup besar di rubrik Opini. Karikatur tersebut menggambarkan bendera berlafadz ‘Laa ilaaha illallah’ dengan logo tengkorak yang terpasang di bendera.

Tidak sekadar itu, lafadz kalimat tauhid tersebut dipadukan dengan bendera tengkorak khas bajak laut. Kemudian, tepat di tengah tengkorak, tertera tulisan ‘Allah, Rasul, Muhammad‘. (RoL)

salam-online

Baca Juga