Dasar Yahudi, Terus Bombardir Gaza, Gencatan Senjata 72 Jam Gagal
GAZA CITY (SALAM-ONLINE): Saat laporan ini dilansir jurnalis Indonesia di Gaza, Abdillah Onim, Jumat (1/8) petang, perbatasan Gaza-Mesir dibombardir penjajah Zionis. Gencatan senjata 72 jam (3hari) yang diprakarsai PBB, gagal.
Setelah gencatan senjata mulai berlaku Jumat (1/8) pagi (siang waktu Palestina), dasar Yahudi, tetap saja melanggar. Watak yang memang telah digambarkan dalam Al-Qur’an, kaum Yahudi sudah biasa melanggar perjanjian. Belum lama gencatan senjata berlaku, penjajah Zionis sudah kembali menghujani Gaza selatan (Rafah) dengan roket.
Pernyataan pihak penjajah bahwa tentaranya hilang diculik oleh Hamas hanyalah untuk mengeceoh, sebagaimana ditegaskan juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri, Jumat (1/8) di situs resmi gerakan perlawanan Palestina ini, hamasinfo.net.
Menurut Sami, cerita penculikan terhadap tentara Zionis itu hanya untuk mengecoh dan digunakan sebagai dalih Yahudi untuk melakukan pelanggaran gencatan senjata sekaligus dalam rangka menutupi pembantaian yang mereka lakukan, khususnya di Rafah.
Pejuang Palestina di Gaza tak menerima kelakuan Zionis Yahudi yang selalu berdalih untuk melanggar perjanjian gencatan senjata itu. Maka, serentak mereka pun membalas dengan menembakkan roket pula.
Saat laporan ini dibuat beberapa waktu lalu, perbatasan Gaza-Mesir tengah dibombardir penjajah biadab itu. Ribuan warga Gaza dan Rafah saat ini sedang berada di perbatasan. Mereka bermaksud mau mengungsi ke luar dari Gaza, tetapi ditolak Mesir. Mereka diminta kembali ke Gaza, padahal ribuan warga Gaza itu dalam kondisi sedang dihujani roket.
Korban jiwa gugur di Rafah saat ini lebih dari 50 orang warga sipil, dan 200 lebih lainnya luka-luka. “Mohon desak pemerintah Mesir, agar mereka menerima warga Gaza untuk mendapatkan perlindungan. Mereka adalah anak-anak, wanita dan lansia, juga pasien,” ujar Abdillah Onim. (salam-online)