Gencatan Senjata: ‘Kemenangan Palestina’

Gaza-Gencatan senjata selama satu bulan-jpeg.image
Warga Gaza sambut gencatan senjata sebagai Kemenangan Palestina

GAZA (SALAM-ONLINE): Mesir mengumumkan gencatan senjata antara Gaza-Palestina dengan penjajah Zionis selama satu bulan, terhitung sejak Selasa (26/8) pukul 19.00 waktu Palestina. Seluruh warga Gaza, seperti dilaporkan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (27/8), turun ke jalan merayakan kemenangan ini pada Selasa malam.

Kesepakatan gencatan senjata permanen juga diumumkan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Koresponden MINA melaporkan, kesepakatan gencatan senjata jangka panjang antara penjajah Zionis dengan gerakan-gerakan Palestina di Jalur Gaza itu termasuk mengakui tuntutan-tuntutan  rakyat Palestina.

Arab Saudi dilaporkan juga telah memberikan jaminan pada pihak Palestina.

Kesepakatan gencatan senjata permanen didasarkan pada kesepakatan yang telah dilakukan sebelumnya pada 2012 lalu, mencakup berakhirnya semua penganiayaan serta pembunuhan para pemimpin dan aktivis Palestina oleh penjajah Zionis.

Kesepakatan itu juga mencakup kesepakatan untuk membuka semua penyeberangan, pintu perbatasan, termasuk pergerakan barang, bahan bangunan, bahan bakar, keperluan pokok dan orang. Selain itu, zona perikanan akan diperluas menjadi 12 mil laut.

Kedua belah pihak akan bertemu lagi pada satu bulan mendatang untuk membahas masalah yang belum terselesaikan.

Presiden Palestina juga akan membahas perjanjian gencatan senjata terbaru pada  pertemuan kepemimpinan Palestina.

Baca Juga

Televisi Zionis Channel 10 mengutip para pejabat penjajah itu mengatakan mereka sepakat untuk gencatan senjata dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memberitahu semua anggota kabinetnya tentang kesepakatan itu.

Kemenangan Palestina

Ismail Haniyah, Petinggi Hamas, mengatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata permanen menjadi hadiah bagi ketabahan rakyat dan ketahanan para pejuang Palestina di Gaza.

Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri, Selasa (26/8) malam mengucapkan selamat kepada rakyat Palestina dan bangsa Arab atas kemenangan yang dicapai gerakan perlawanan Palestina.

“Gerakan Hamas tidak akan meninggalkan rakyat Palestina setelah pertempuran berakhir,” kata Abu Zuhri seperti dilansir Palestine News Network.

Khalid al-Batsh, seorang pejabat senior Jihad Islam, mengatakan bahwa perjanjian tersebut mengakui tuntutan Palestina. (MINA)

salam-online

Baca Juga