Dituding Abbas Sebagai Pemerintahan Bayangan di Gaza, Ini Jawaban Hamas

Hamas-1-jpeg.imageGAZA (SALAM-ONLINE): Pemimpin gerakan perlawanan Hamas, Dr Shalah Bardawil mengritik pedas pernyataan Mahmud Abbas yang menuding Hamas mempunyai pemerintahan bayangan di Gaza. Abbas juga mengklaim banyaknya para syuhada Fatah daripada Hamas dalam konfrontasi melawan Zionis.

Bardawil menganggap tudingan Abbas terhadap perlawanan dan Hamas menggambarkan perasaan Ketua Otoritas/Presiden Palestina itu saat ini yang telah kehilangan peran politisnya.

“Apa yang terjadi pada diri Abbas sekarang berupa propaganda mendua yang tidak layak bagi seorang presiden. Seharusnya seorang presiden berhati-hati bila menyampaikan pernyataan politik di media,” ujar Bardawil seperti dikutip infopalestina.com, Ahad (7/9). Kondisi Abbas saat ini memang telah kehilangan perannya, baik di dalam ataupun luar negeri.

Bardawil mengisyaratkan, ketika berbicara tentang Hamas tak mungkin ia dapat memerintah di Gaza, ternyata Abbas tak percaya. Ia berupaya mengisolasinya. Baik Hamas maupun Jihad Islam tak mungkin intervensi ke PLO seolah-olah miliknya. Begitu pula sebaliknya.

Abbas berbicara tentang pemerintahan “Bayangan” di Gaza, itu adalah penyesatan opini. “Tidak ada di Gaza kecuali para Mujahid yang terjun dalam medan pertempuran yang bersejarah dengan Zionis, tanpa gaji. Kemudian Abbas menuduh bahwa mereka adalah pemerintahan bayangan,” ungkapnya.

Menurutnya, Abbas berbicara tentang pemerintahan bayangan hanyalah penyesatan opini untuk mengelabui pandangan umum masyarakat akibat kekhawatirannya, bahwa Hamas semakin besar dan dapat dukungan rakyat yang terus meningkat bahkan hingga Tepi Barat.

Baca Juga

Sementara, juru bicara Hamas, Abu Zuhri, mengritik pemerintahan Abbas yang hingga saat ini tidak bisa melakukan apa-apa, bahkan hanya sekadar mengecam agresi Zionis saja tidak mampu. Terlebih lagi, pemerintahan Abbas juga tidak mampu mengajukan kejahatan Zionis ke mahkamah internasional. “Alih-alih ia melakukanya, ia malah mencabut gugatannya dari mahkamah kriminal Internasional terhadap ‘Israel’. Bangsa Palestina di Gaza bahkan dari kalangan Fatah pun memandang pernyataan ini dengan kekecewaan,” ujarnya.

Terkait dengan perbandingan antara jumlah korban syuhada dari Hamas dan Fatah, Bardawil mengatakan, jumlah tersebut bersumber dari keamanan Zionis. Hingga saat ini, belum diketahui, berapa jumlah korban dari Hamas, namun tiba-tiba Abbas mengatakan demikian. “Kalau pun benar, maka kami menantangnya untuk bertindak melakukan pembalasan terhadap Zionis. Semua orang tahu jumlah korban akibat agresi Zionis,” lanjutnya.

“Kalau benar apa yang dikatakan Mahmud Abbas bahwa jumlah korban dari Fatah mencapai 800 orang, pertanyaannya, kenapa ia tidak melakukan pembelaan terhadap mereka. Apakah nyawa 800 orang itu, sama sekali tidak ada artinya untuk dia?” gugat Bardawil. (asy/infopalestina.com)

salam-online

Baca Juga