Sekjen MIUMI: “Iran Gunakan Rusia Serang Muslim Suriah”
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Sebenarnya rezim Basyar Asad itu di Suriah sudah habis, kalah telak dan tak mampu melawan barisan oposisi Muslim. Iran yang selama ini membantu juga sudah kewalahan. Karena itu Rusia masuk untuk membantu rezim yang sudah kolaps ini.
Demikian disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) yang juga Ketua Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) Ustadz Bachtiar Nasir kepada redaksi.
Karenanya, kata Bachtiar Nasir, di tengah kewalahan itu dalam melawan para pejuang Islam, Iran menggunakan Rusia untuk menyerang Muslim Suriah. “Menggunakan Rusia adalah strategi lain yang digunakan oleh Iran untuk menyerang Muslimin di Suriah,“ tegasnya saat dihubungi redaksi, Rabu (7/10).
“Saya menolak agresi yang dilakukan Rusia dengan segala alasan, karena yang dirugikan dari hasil serangan tersebut adalah rakyat kecil, terutama kaum Muslimin, dan sama-sama kita ketahui, ini adalah sebuah rekayasa saja,” ujar Bachtiar Nasir.
Ia menilai akar masalah dari konflik yang terjadi di Suriah adalah pemerintahannya sendiri, yaitu rezim Basyar Asad.
“Akar masalahnya adalah Basyar Asad, sejujurnya sudah tidak berdaya, kemudian Rusia masuk, konflik semakin terus meluas, dan apa yang dilakukan Rusia bukan solusi,” tuturnya.
Pimpinan AQL Islamic Centre ini juga mengungkapkan bahwa perdamaian di dunia tidak akan terjadi jika langkah-langkah yang dilakukan oleh Rusia terus diterapkan.
“Bukankah selama ini sudah puluhan negara memusuhi ISIS, tapi ternyata di lapangan sudah ada sesuatu yang mereka sembunyikan, apa sesungguhnya sehingga masalah tidak kunjung selesai, dengan dalih ISIS Rusia menyerang Suriah,“ sambungnya.
Menurutnya, apa yang dilakukan Rusia terhadap Suriah akan menimbulkan korban kemanusiaan yang lebih besar lagi.
“Bombardir yang dilakukan Suriah ini pasti akan menimbulkan korban kemanusiaan yang lebih besar lagi. Tidak akan menyelesaikan masalah kalau biang kerok Basyar Asad tidak ditangkap dan diadili oleh pengadilan internasional,“ tandasnya. (EZ/salam-online)