Warga Muslim AS Berikan Dukungan untuk Presiden Erdogan
WASHINGTON (SALAM-ONLINE): Ratusan warga Turki di Amerika bersama umat Islam di negara itu berkumpul di depan Gedung Putih pada Jumat (15/7) untuk memprotes upaya kudeta di Turki.
Para warga meneriakkan slogan mendukung Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang terpilih secara demokratis.
“Kami di sini untuk melawan pemberontakan terhadap demokrasi di Turki. Kami berdiri bersama rakyat Turki,” kata Yasar Colak, Presiden Diyanet Amerika yang diresmikan oleh Erdogan pada April lalu.
Seperti diketahui sekelompok kecil dalam militer berusaha mengendalikan beberapa aset militer, termasuk helikopter dan pesawat jet tempur untuk mengambil alih kendali pemerintahan.
Sebuah helikopter militer dikendalikan oleh komplotan kudeta menembaki warga sipil dan melemparkan bom ke lapangan Parlemen di Ankara.
Colak mengatakan mereka yang melakukan pengeboman pada parlemen akan membayar konsekuensi atas hal itu.
Dalam demonstrasi yang terjadi di depan Gedung Putih warga Muslim di Amerika dari berbagai negara Suriah, Palestina, Mesir dan negara lain juga ikut bergabung memberikan dukungan kepada Turki.
Berbicara kepada pers, Direktur Eksekutif Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR) Nihad Awad menegaskan ikut memberikan dukungan terhadap pemerintah Turki dan mengutuk setiap upaya untuk menggulingkan pemerintah yang terpilih secara demokratis.
“Kudeta Ini bukan serangan hanya pada demokrasi, itu adalah serangan terhadap kedaulatan nasional Turki,” ujar Nihad Awad.
Pada kota yang berbeda, demonstrasi juga digelar di New York Square. Ratusan warga Turki bergabung dengan Muslim dari Mesir, Suriah, Palestina, Azerbaijan, Tajikistan dan Amerika untuk memprotes percobaan penggulingan pemerintahan Erdogan.
Para demonstran itu melambaikan bendera Turki dengan meneriakkan slogan-slogan patriotik dalam solidaritas dengan Erdogan sambil menyanyikan lagu kebangsaan Turki.
“Mereka menggunakan senjata mereka bukan untuk melindungi orang-orang mereka, tapi untuk membunuhi mereka,” kata Samy Ahmed, 31, seorang mahasiswa paskasarjana Mesir di City University of New York kepada kantor berita Anadolu, Sabtu (16/7).
“Mereka mencoba untuk mengkudeta presiden terpilih Turki, Recep Tayyip Erdogan. Alhamdulillah, semua orang yang berdiri bagi kebebasan, demokrasi, keadilan sosial dan hak asasi manusia datang ke sini untuk mendukung Turki dan berdiri di belakangnya,” terang Samy. (EZ/salam-online)
Sumber: Anadolu