MPI Menjadi Arus Baru Perjuangan Dakwah Kampus
Dauroh Nasional MPI (Mahasiswa Pecinta Islam): “MPI Menjadi Arus Baru Perjuangan da’wah Kampus”
Bismillahirrahmaanirrahiim
Daurah Nasional ke MPI-an dihadiri oleh pengurus inti dan kader muda perwakilan daerah se Indonesia, ikhwan dan akhwat, meliputi perwakilan dari Medan, Riau, lampung, Jakarta, Semarang, Bandung, Jogjakarta, Solo, Banten dan Surabaya.
Dauroh diselenggarakan tanggal 21-22 Januari 2012 di Gedung Balai da’wah Jakarta, dengan pemateri dari Badan Pengurus Pusat MPI.
Tujuan utama kita adalah menjadi salah satu mata rantai iqomatuddin yang menjadi kewajiban seorang Muslim. Dan perjuangan kita di MPI ini hanyalah secuil dari rentetan episode perjuangan menuju tegaknya Agama Allah ini.
Meskipun demikian, tidak bisa kita pungkiri jika MPI memegang peranan penting di dalamnya. Bagimana tidak, ranah juang MPI adalah kampus. Kampus dihuni oleh pribadi-pribadi intelek yang bernama Mahasiswa. Setiap dari mereka mempunyai disiplin keilmuan yang berbeda. Dan mereka dicetak menjadi tenaga yang expert dalam bidang yang mereka geluti.
Kita akan membutuhkan setiap keahlian mereka kelak dalam proses iqomatuddien ini. Karena kita tak lagi mempunyai seseorang seperti Syaikh Ibnu Taimiyah yang menguasai aneka disiplin keilmuan. Maka, semakin banyak saudara kita dengan bermacam disiplin keilmuan bisa kita ajak bergabung, akan semakin besar kans kita menuju tegaknya Agama Allah ini.
Jika daulah Islamiyah berdiri, kita akan butuhkan ahli-ahli Teknik Sipil dan Arsitektur. Mereka akan mengembalikan decak kagum dunia atas indahnya seni Arsitektur Islam ala Andalusia berabad-abad yang lampau. Kita juga akan membutuhkan ahli-ahli Matematika. Yang akan senantiasa menjaga dan memudahkan keilmuan Faraidh, seperti dulu ketika Al Khawarizmi menemukan angka nol ini dan menghapuskan kerumitan angka Romawi.
Begitu pula dengan disiplin ilmu yang lain. Hukum, Kedokteran, Farmasi, Pendidikan, Teknik, MIPA, semua akan menempati pos-pos penting dalam proses iqomatuddien ini. Oleh karena itu, jangan berkecil hati. Visi dan misi kita terlalu besar untuk dipikul oleh mereka yang berkecil hati. Ajak teman kita, saudara kita dan semua orang yang kita kenal. Tularkan visi misi besar kita ini kepada semua orang agar kita bisa berjalan bersama dalam barisan yang rapi menyongsong tegaknya Agama Allah ini.
Bukankah lidi yang dihimpun menjadi sapu lidi lebih mudah membersihkan han rumah daripada kita menggunakan satu biji lidi? Kita adalah bagian dari sebuah perjuangan besar. Lakukan yang terbaik. Tetap istiqomah, tetap semangat, kita sedang berjuang untuk Islam.
Dalam waktu dekat ini MPI memfokuskan diri untuk berkolaborasi dengan elemen-elemen Islam lain untuk membendung arus deradikalisasi yang hakikatnya de-Islamisasi yang dilancarkan oleh musuh-musuh Islam kaki tangan amerika di Indonesia yang bernama BNPT khususnya di kampus.
Jakarta, 22 Januari 2012
Badan Pengurus Pusat MPI
***
SELAYANG PANDANG MPI
MUQADDIMAH
Mahasiswa Pecinta Islam (MPI) didirikan di Baitul Maqdis Centre, Jakarta, pada tanggal 11 Rabiul Awwal 1430 H, atau bertepatan dengan tanggal 8 Maret 2009. dideklarasikan secara remi di Jakarta pada tanggal 16 Muharram 1431 H atau 3 Januari 2010. MPI kini telah mengalami perkembangan pesat dengan terbentuknya kepengurusan daerah seperti Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Riau, Lampung, Bandung, Solo, Medan, dan Insya Allah akan disusul daerah-daerah lain seperti Purwokerto, Bekasi, Banten, Surabaya, Malang, Makasar, dll.
SIAPAKAH MPI
MPI adalah organisasi pererakan mahasiswa yang didirikan dalam rangka iqamatuddin (menegakkan Islam) dengan menyesuaikan kebutuhan realitas dunia mahasiswa.
Dalam hal ini, MPI tidak kemudian menjadikan mahasiswa sebagai santri-santri yang akan pergi meninggalkan dunia kampus. Namun, misi utama MPI adalah menciptakan mahasiswa yang mampu berperan dalam da’wah sesuai dengan keahlian dan profesinya masing-masing.
Semboyan MPI adalah Al-Kitab Al hadi, As-Sayfu An nashir yang artinya: Kitab Sebagai Petunjuk, Pedang Sebagai Penolong. Kalimat ini merupakan kalimat yang dikutip dari perkataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah.
MPI berdiri dalam rangka mewujudkan insane akademis yang menjalankan syariat Islam sehingga tercipta generasi Islam yang memahami, mencintai dan memperjuangkan Islam, sesuai dengan keahlian dan profesinya masing-masing.
APA YANG DILAKUKAN MPI?
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan diatas, MPI berusaha:
Menanamkan ajaran Islam kepada mahasiswa secara murni dan kaffah
Membentuk pola pikir Islam kepada mahasiswa
Menghimpun potensi ilmu dan keahlian mahasiswa untuk menegakkan Islam
Membina dan menggerakkan mahasiswa guna terwujudnya tujuan MPI
Mewujudkan sarana-sarana aktualisasi diri bagi mahasiswa yang sejalan dengan aturan Islam.
MENGAPA HARUS MPI?
Kami memandang bahwa organisasi mahasiswa yang telah hadir saat ini belum membawa visi yang utuh dalam menegakkan Islam. Jika pun ada, kekuatannya masih sangat terbatas. Mengapa demikian?
Kami mengamati bahwa pergerakan mahasiswa yang telah hadir hari ini:
Belum sepenuhnya tegak di atas manhaj salafus salih. Rata-rata gerakan mahasiswa hari ini tegak di atas manhaj-manhaj baru yang tidak dikenal di masa-masa generasi salaf; baik para sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in, dan MPI hadir dengan menawarkan manhaj salaf yang utuh dan murni.
Keterlibatan berbagai organisasi mahasiswa ke dalam ranah politik praktis yang hari ini tegak di atas ideology demokrasi yang jauh, bahkan bertentangan dengan nilai-nilai islam. Sayyid Qutb rahimahullah berkata, “Harakah Islam harus dimulai dari pondasinya, yaitu: menghidupkan hakikat aqidah Islam di dalam hati dan akal, serta men-tarbiyah orang yang menerima da’wah ini dengan tarbiyah Islamiyah yang benar. Tidak membuang-buang waktu dalam berbagai aktivitas politik yang tengah berlangsung. Tidak melakukan upaya untuk memaksakan sistem Islam dengan menguasai pemerintahan sebelum terbentuk pondasi Islam di tengah-tengah masyarakat-di mana merekalah nanti yang akan menuntut sistem Islam itu sendiri, jika mereka telah mengerti hakikatnya dan ingin diperintah berdasarkan sistem tersebut.”
Kelirunya sebagian gerakan dengan memaksakan mahasiswa untuk meningggalkan kampus dan menjadikan mereka santri yang menekuni kitab-kitab ilmu diin namun melupakan sisi yan lain, terutama keahlian dan profesionalitas dalam membangun peradaban islam. Padahal, Islam mencakup seluruh aspek kehidpan yang tidak mungkin tidak, dalam proses penegakannya pun memerlukan tenaga-tenaga dari berbagai macam aspek kehidupan.
Sedangkan sebagian lagi terlalu tergesa-gesa dan pada akhirnya lebih memilih memindahan mahasiswa dari medan da’wah kampus menuju medan qital yang mereka ciptakan sendiri. padahal realita yang ada di wilayah nusantara adalah wilayah da’wah amar ma’ruf nahi munkar.
Begitu banyaknya gerakan mahasiswa Islam yang melakukan da’wah dan amar ma’ruf, namun masih sedikit yang berani melakukan nahi munkar.
Maka dari itu, harus ada sebuah organisasi kemahasiswaan yang membawa tradisi keilmuan para ulama salaf dan juga semangat mereka dalam da’wah, amar ma’ruf nahi munkar dan jihad fii sabilillah. alasa-alasan inilah yang menjadi sebab khusus bagi MPI dibandingkan organisasi-organisasi kehahasiswaan Islam yang pernah ada.
Semoga apa yang kita torehkan ini menjadi saksi di hadapan Allah kelak yang akan membuka pintu ridha dan maghfirah-NYA. Aaamin…