JAKARTA (salam-online.com): Ketua Dewan Syuro Ikatan Ahlul Bait Indonesia (IJABI), Jalaluddin Rahmat mengklaim saat ini jumlah kaum Syiah di Indonesia telah mencapai 2,5 juta orang. Namun umumnya mereka mempraktikkan taqiyah (menyembunyikan ke-Syiah-annya, red).
“Dari data penelitian yang sudah ada itu populasi Syiah berkisar 500.000 untuk seluruh Indonesia, itu perkiraan terendah, perkiraan tertinggi Syiah itu sekitar 5 juta-an. Kalau saya ambil perkiraan yang menengah sekitar 2,5 juta,” ungkapnya saat acara Miladnya yang ke 63 di sekretariat IJABI, Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (29/08/2012).
Lucunya, saat ditanya wartawan, dari mana jumlah itu, Jalal menjawab datanya itu hanya perkiraan dan itupun data dari kepolisian.
“Kalian cari sendirilah,” ujarnya.
Jalal mengungkapkan, sebagian orang-orang Syiah di Indonesia tidak tampak sebagai orang Syiah karena mereka mempraktikkan taqiyah. Taqiyah itu untuk menyembunyikan identitas demi memelihara persatuan. Menurut Jalal, banyak dari mereka (orang Syiah) yang menjadi ustadz di masjid-masjid. Yang tahu orang itu Syiah hanya orang Syiah sendiri. Mereka bahkan juga ada di legislatif.
“Di legislatif juga ada orang Syiah tapi saya tidak akan menyebutkan siapa-siapanya,” terang Pria asal Bandung ini.
Ia juga mengatakan, mayoritas Syiah di Indonesia adalah Syiah Itsna Asyariyyah. “Kalau di Bali ada Syiah Ismailiyah,” tambahnya.
Sebelum ini, dalam sebuah wawancara Dengan Habib Achmad Zein Alkaf dari di Yayasan Albayyinat Indonesia, sebuah lembaga yang intensif mengkaji Syiah di Indonesia, disebutkan bahwa Syiah Itsna Asyariyah atau Imamiyah adalah Syiah dengan pusat ideologi politik yang dikendalikan Iran.
Sementara itu, penulis Majalah Islam Internasional Al Bayan, Haedar Bazargan menyebut, Itsna Asyariyah adalah kelompok Syiah paling radikal yang saat ini ikut bermain dalam konflik Suriah. (hidayatullah.com)