Organisasi Solidaritas Pakistan Minta Muslim Dunia Peduli Rohingya

KARACHI (salam-online.com): PIMPINAN Organisasi Solidaritas Rohingya Myanmar di Pakistan, Muhammad Imran Saeed, mendesak agar Muslim di dunia memperhatikan pembantaian etnis Rohingya. Menurutnya, pembantaian tersebut sengaja dilakukan Pemerintah Myanmar untuk menghapus etnis Muslim di sana.

’’Hingga kini sekitar 135 tempat ibadah umat Islam sudah dihancurkan,’’ ungkap Saeed ketika berbicara di depan para wartawan di Karachi Press Club (KPC), di Karachi, Pakistan, kemarin, Kamis (9/8/2012).

Selain itu, pihaknya juga mengecam sikap Pemerintah Bangladesh terkait pengungsi  Rohingya.

Saeed menyesalkan tindakan Bangladesh yang sama sekali tidak membantu. Bangladesh justru mengeluarkan kebijakan represif bagi etnis Rohingya yang menyeberang masuk ke wilayahnya.

Baca Juga

Organisasi Solidaritas Rohingya juga tidak terkesan dengan tindakan Pakistan menghadapi masalah Rohingya. Saeed tidak puas dengan pendirian dari Pemerintah pakistan yang dianggapnya mengabaikan pembantaian yang terjadi.

’’Tim media dan organisasi HAM Pakistan harus pergi ke Myanmar dan melihat langsung kekacauan yang dialami oleh etnis Rohingya. Pemerintah Myanmar jelas sekali telah melakukan tindakan kekerasan terhadap warga Rohingya,’’ ujar Saeed, seperti dilansir The News, Jumat (10/8/2012).

Krisis yang terjadi di Myanmar bukanlah barang baru. Pembantaian yang terjadi negara itu sudah berlangsung sejak 1942 lalu, ketika Myanmar masih menjadi koloni Inggris. Saat itu Inggris tidak mengakui keberadaan etnis Rohingya, meskipun mereka sudah menghuni Arakan sejak ratusan tahun lalu. Hal serupa diteruskan oleh Presiden Thein Sein yang kini bahkan tidak ingin mengakui kewarganegaraan etnis Rohingya.  Presiden Myanmar itu  memilih untuk melakukan deportasi terhadap mereka ataupun mengirim ke tempat penampungan. (irnews/salam-online.com)

Baca Juga