Dubes Mustafa Ibrahim Al Mubarak: ‘Indonesia dan Saudi Memiliki Ikatan Historis yang Kuat’
JAKARTA (salam-online.com): Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa Ibrahim Al Mubarak mengatakan, hubungan Indonesia dengan Arab Saudi adalah hubungan yang kuat dan sudah terjalin sejak lama.
Mustafa menyatakan, Indonesia memiliki ikatan ad-Din dan historis yang kuat dengan Arab Saudi.
“Sebelum kemerdekaan Indonesia, pada 1926, Raja Faisal diutus oleh ayahnya Raja Abdul Aziz untuk mengikuti pembahasan di Eropa perihal umat islam Indonesia yang dijajah oleh Belanda,” kata Mustafa dalam pidato peringatan Hari Nasional Kerajaan Arab Saudi ke-80 di Jakarta, Senin (24/9/2012).
Menurutnya, pada 1945, selain negara Arab lainnya, Arab Saudi termasuk negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Pada 1948, Indonesia membuka kedutaan besar di Jeddah, kemudian pada 1955 Arab Saudi pun membuka kedutaan besar di Indonesia.
Selain itu, Dubes juga menyinggung isu-isu yang menghantui umat Islam saat ini. Selain isu Palestina yang belum juga berakhir, tragedi Muslim Rohingya, tindakan penindasan yang dialami oleh umat Islam Suriah, dan kasus film yang menghina Islam dan melecehkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, memerlukan perhatian khusus.
Dubes menyatakan, Indonesia dan Arab Saudi sama-sama menyuarakan dan mendukung kedaulatan Palestina, peduli terhadap nasib umat Islam di Rohingya, Myanmar, serta mengutuk film anti-Islam “Innocence of Muslims” yang belakangan menimbulkan amarah kaum Muslimin di seluruh dunia.
“Tetapi kita harus tetap menggunakan akal dan logika kita atas segala bentuk upaya penghasutan sehingga kita tidak terprovokasi melakukan tindak kekerasan,” ujar Mustafa yang baru sekitar 9 bulan bertugas di Indonesia ini.
Semua isu internasional yang berkaitan dengan umat Islam ini, ujarnya, penyelesaiannya memerlukan kerja sama semua pihak.
Peringatan National Day Saudi ini dihadiri mantan Wapres Jusuf Kalla, Ketua MPR Taufiq Kiemas, Hidayat Nur Wahid, Mensos Salim Segaf Al Jufri, Menkominfo Tifatul Sembiring, Mentan Suswono, Ketua DDII Ustadz Syuhada Bahri, dan pimpinan ormas Islam lainnya. (isa/salam-online.com)