Kolesterol Sapi Lebih Tinggi daripada Kambing
JAKARTA (SALAM-ONLINE.COM): Entah salah-kaprah atau memang kita dijejali perspektif/pandangan/wawasan yang salah tentang perkambingan, terbukti pandangan di masyarakat menyatakan bahwa makan daging kambing (seolah-olah) “LEBIH BERBAHAYA” daripada makan daging sapi.
Satu catatan menarik hasil penelitian yang dipublikasikan di Oklahoma, Amerika Serikat, yang ditulis Akhmad Sodiq dan Zainal Abidin dalam bukunya “Meningkatkan Produksi Susu Kambing Peranakan Etawa” (Agromedia Pustaka, 2008) mengungkap bahwa masyarakat di Amerika telah mengalami perubahan pola konsumsi daging. Jika sebelumnya lebih banyak mengonsumsi daging sapi, berubah konsumsi ke daging ayam dan ikan.
Akibat terjadinya kontaminasi salmonella dan tingginya tingkat retensis hormon daging ayam, tingkat konsumsinya juga menurun.
Begitu juga ketika mengonsumsi ikan, setelah terjadi kontaminasi bahan beracun dan pestisida juga ikutan turun. Pilihan terakhir masyarakat Amerika adalah mengonsumsi daging kambing.
Dalam penelitian tersebut juga disebutkan bahwa kandungan lemak kambing 50-60% lebih rendah jika dibandingkan dengan lemak sapi atau domba. Begitu pula kadar lemak jenuhnya.
Membaca hasil riset di atas, penulis menjadi tercengang; bahwa selama ini kita sebagai masyarakat telah DIBODOHI (entah siapa yang melakukannya) untuk lebih mengonsumsi daging sapi dibandingkan dengan daging kambing.
Lebih parah lagi, PEMBODOHAN itu kemudian diikuti oleh IMPOR sapi dari negara-negara Barat berikut dagingnya yang membuat rusaknya harga sapi di pasaran dan membuat rugi dan merananya para peternak lokal.
Padahal, negara kita lebih potensial ternak kambing. Dan sampai sekarang pun harga kambing stabil dan cenderung terus naik. Beda dengan sapi. Harga jual hidup menurun, tapi harga dagingnya terus naik. (agus john/ciangsana farm)