JAKARTA (SALAM-ONLINE.COM): Aparat kepolisian harus menghentikan cara kekerasan terhadap para demonstran yang melakukan unjuk rasa terkait kekerasan Zionis Israel terhadap warga Palestina.
“Tak seharusnya polisi memukuli teman-teman HMI yang menyuarakan aspirasi membela Palestina yang dijajah Israel,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) M Ilyas kepada itoday, Kamis (22/11/2012).
Menurut Ilyas, aparat kepolisian tidak seharusnya melakukan kekerasan terhadap rakyat yang sedang menyuarakan aspirasinya. “Berhentilah menjaga keamanan dengan cara-cara kekerasan,” paparnya.
Ia meminta aparat kepolisian lebih ramah terhadap para demonstran selama tidak berbuat anarkis yang membahayakan keselamatan publik.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, aparat kepolisian memukul dan menangkap para aktivis HMI yang sedang berdemonstrasi di depan kantor Kedubes AS Jalan Medan Merdeka Utara, Rabu (21/11/2012).
Selain itu, petugas kepolisian kemudian menyemprotkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa. Mereka dipaksa mundur menjauh dari kawasan di depan Kedubes AS.
Sedikitnya 12 aktivis diamankan. Dari beberapa di antara mereka tampak terluka akibat kekerasan dilakukan petugas kepolisian.
Dalam kejadian ini, Ketua Umum (Ketum) HMI Noer Fajriansyah terluka sehingga mendapatkan sekitar lima jahitan di kepalanya. (itoday)