Ikhwan & Presiden Mursi Makin Menguat, Sekuler-Liberal Satukan Barisan
KAIRO (SALAM-ONLINE): Presiden Komisi Pemilihan Nasional Mesir Samir Abul Maati menegaskan bahwa tak ada kecurangan dalam pelaksanaan referendum sebagaimana tuduhan pihak oposisi.
Kata Abu Maati, seperti dilnsir AFP, referendum putaran kedua, Sabtu (22/12/2012), menghasilkan 63,8% pemilih mendukung rancangan konstiusi baru yang didukung kalangan Islam, Ikhwanul Muslimin dan Salafi.
Dengan hasil referendum tersebut, maka dukungan terhadap Presiden Muhammad Mursi serta Ikhwanul Muslimin makin menguat. Di pihak oposisi, Koalisi Front Pembebasan Nasional menyambut pesimis hasil ini.
Pihak oposisi–kaum sekular-liberal, Kristen koptik dan pendukung mantan Presiden Husni Laa Mubarak–mengkhawatirkan Ikhwanul Muslimin dan kelompok Salafi akan menerapkan hukum syariah melalui kemenangan referendum tersebut.
Karenanya, koalisi oposisi mesir menegaskan akan membentuk satu partai tunggal untuk menantang kubu Ikhwanul Muslimin.
Anggota oposisi yang tergabung dalam National Salvation Front (NSF), bertekad untuk terus menekan Presiden Muhammad Mursi, termasuk lewat demonstrasi damai.
Seperti diketahui, pihak oposisi, kelompok sekuler-liberal, gagal dalam kampanye membujuk rakyat Mesir untuk memilih “tidak” dalam referendum terhadap konstitusi baru.
“Front saat ini sangat kuat dan bertekad untuk memimpin perjuangan ini bersama-sama,” ujar Mohammed Abul Ghar, Ketua Partai Demokrat Sosial Mesir dan anggota pemimpin Front, dalam acara jumpa pers setelah pelaksanaan referendum. (AFP/salam-online)