JAKARTA (SALAM-ONLINE): Siang ini, Sabtu (5/1/2013) Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meruwat mobil listrik ‘Tucuxi’-nya, agar mobil yang diklaim karya bangsa Indonesia itu terhindar dari segala mara bahaya dan fitnah dari manapun. Astaghfirullah.
Ruwatan akan dipandu oleh dalang terkenal Ki Manteb Sudarsono, di Solo. Menurut keyakinan mereka, berdasarkan hitungan Tahun Soko, ruwatan Tucuxi, sesuai dengan hitungan yang paling tepat untuk upacara ‘Murwat Kolo’.
“Upacara Murwat Kolo tersebut akan diadakan tepat pada pukul 1 lewat 11 menit, karena menurut hitungan Tahun Soko itu saat yang paling tepat untuk upacara Murwat Kolo,” kata Humas Kementerian BUMN Faisal Halimi seperti dikutip oleh detikfinance, Jumat (4/1/2013).
Faisal menegaskan, ruwatan dilakukan agar Tucuxi terhindar dari segala bahaya. “Termasuk bala dan fitnah dari manapun,” tuturnya.
Jika Dahlan percaya akan terhindar dari mara bahaya, maka dalam Islam, ujar Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Ustadz Syuhada Bahri, bos Jawa Pos dan orang-orang yang turut mempercayainya itu sudah tergolong melakukan perbuatan syirik.
“Karena, dengan meruwat itu dia berarti sudah menggantungkan keselamatan diri dan mobilnya itu kepada selain Allah,” tegas Ustadz Syuhada kepada salam-online, Sabtu (5/1/2013).
Kata Ustadz Syuhada Bahri, sebagai Muslim, apalagi selaku publik figur atau pemimpin, seyogianya menghindari hal-hal yang dapat merusak akidah (tauhid). “Efek akidahnya si pelaku menjadi musyrik,” ujar Ustadz Syuhada.
Ustadz Syuhada menambahkan, ruwatan, mandi kembang dan beragam klenik atau perbutan mistik dan syirik lainnya, sangat terlarang dalam Islam. “Karenanya sebagai Muslim harus menjauhi segala hal yang berhubungan dengan klenik atau mistik itu, karena dapat menjatuhkan pelakunya ke dalam perbuatan syirik kepada Allah,” pungkasnya.
Para ulama juga sepakat, bahwa perbuatan klenik, mistik, dan sejenisnya, yang meyakini ada kekuatan selain Allah, adalah perbuatann syirik, dan dalam Al-Qur’an disebutkan sebagai dosa yang tidak diampuni.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar,” (QS An-Nisaa’: 48).
Negeri, yang meski mayoritas penduduknya Muslim ini, kian tambah rusak saja, lantaran para pemimpinnya mempersekutukan Allah.
Seperti diberitakan, ruwatan Tucuxi yang dituding mencuri teknologi mobil Ferari itu, dilakukan dengan kembang setaman.
Seusai ruwatan, mobil Tucuxi akan dikendarai Dahlan menuju Surabaya dengan melewati rute Tawangmangu. Dari Tawangmangu, Dahlan akan membawa Tucuxi melewati Sarangan dan mampir di Magetan, tempat kelahiran Dahlan Iskan. Selanjutnya, mobil Tucuxi akan dibawa ke Surabaya. (salam-online)