Ulama Saudi Ini Meluruskan Persepsi yang Keliru terhadap Al-Qaidah dan Usamah bin Ladin
ARAB SAUDI (SALAM-ONLINE): Tak seperti ulama kebanyakan di Arab Saudi, ulama bernama Syaikh Muhammad Al-Arifi ini menyatakan pandangan yang berbeda terhadap Usamah bin Ladin dengan Al-Qaidahnya.
Menurutnya, Syaikh Usamah yang telah dibunuh oleh Amerika itu tidak seperti yang dipersepsikan banyak orang dengan Al-Qaidahnya dengan tuduhan sebagai organisasi teroris dan musuh dunia.
Profesor dari King Saud University ini mengatakan bahwa sebenarnya Al-Qaidah tidak menginginkan pertumpahan darah. Selain itu, menurut Syaikh Al-Arifi, orang-orang yang mengikuti organisasi Al-Qaidah bukanlah orang yang mudah mengkafirkan umat Islam.
Dengan pernyataan Ulama ini, setidaknya bisa mengubah persepsi publik terhadap Usamah bin Ladin dengan Al-Qaidahnya.
Selama ini dalam persepsi dunia, termasuk di Arab Saudi sendiri, Al-Qaidah dianggap sebagai gerakan teroris, mudah mengkafirkan sesama Muslim dan kerap melakukan aksi pembunuhan. Persepsi keliru itu diluruskan oleh Syaikh Arifi.
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Aljazeera yang juga ditayangkan stasiun televisi Al-Arabiya, Jumat (8/2/2013), Syaikh Al-Arifi menegaskan bahwa Usamah bin Ladin telah menjadi korban pembunuhan karakter.
“Anggota Al-Qaidah melarang seorang Muslim menuduh Muslim lainnya sebagai murtad. Mereka juga tidak menginginkan pertumpahan darah. Saya bukan anggota Al-Qaidah dan tidak menganut ajaran mereka tapi Allah menyatakan, jika kamu bersaksi maka berbuatlah adil,” kata Syaikh Al-Arifi.
Al-Arifi mengungkap, ketika bertemu dengan anggota Al-Qaidah yang selesai menjalani program rehabilitasi, dia menilai selama ini banyak orang salah memahami Al-Qaidah. “Usamah bin Ladin tidak menganut paham yang selama ini diduga banyak orang,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pemimpin Al-Qaidah itu, tidak membawa ideologi sebagaimana dituduhkan banyak orang saat ini kepada Al-Qaidah. “Syaikh Usamah bin Ladin–semoga Allah memberikan rahmat kepadanya–tidak menanamkan ideologi seperti yang saat ini dikaitkan dengan Al-Qaidah,” paparnya.
Sebelum mengakhiri wawancaranya, Syaikh Al-Arifi mewanti-wanti, bahwa penegasannya ini bukan dalam rangka membela Al-Qaidah. “Saya bukan dalam rangka membela Al-Qaidah dan saya juga bukan bagian dari mereka, tetapi jika bicara kita harus adil,” demikian Syaikh Al-Arifi mengakhiri pernyataannya. (salam-online)