IM Eropa Dukung Peringatan Hari Hijab Sedunia
SALAM-ONLINE: Ikhwanul Muslimin (IM) Eropa mendukung peringatan Hari Hijab Sedunia terkait peristiwa terbunuhnya seorang Muslimah keturunan Mesir oleh seorang rasis Jerman, demikian Islam Online melansir, Kamis (5/9/).
Hari hijab sedunia diperingati setiap 4 September terkait pembunuhan seorang Muslimah berhijab bernama Marwa Al Sherbini pada 2009 lalu. Sherbini (32 tahun) datang ke Pengadilan di Dresden, Jerman, untuk mencari keadilan atas kasus pelecehan yang dialaminya terkait dengan hijab yang dikenakannya oleh seorang pemuda rasis Jerman keturunan Rusia (28 tahun).
Tiba-tiba sang terdakwa justru menikam Sherbini sampai 18 kali tikaman hingga menemui ajalnya. Suami Sherbini juga terluka saat berusaha melindungi istrinya dari tikaman. Diketahui bahwa Sherbini pada saat itu sedang hamil.
Peristiwa tersebut menimbulkan reaksi keras dari berbagai komunitas Muslim di dunia yang mengutuk kejadian itu dan mempertanyakan bagaimana mungkin seorang terdakwa lolos dengan membawa senjata tajam di ruang pengadilan dan sempat menikam saksi kunci di ruang pengadilan sampai 18 kali tikaman.
Peristiwa ini menginspirasi salah seorang pembaca situs Islam Online yang menyarankan untuk memperingati hari tersebut sebagai hari hijab sedunia. Ide ini disambut baik oleh berbagai organisasi Islam di Eropa.
“Sherbini bukan hanya seorang syahidah hijab, namun juga korban dari Islamfobia yang diderita komunitas Muslim di Eropa,” kata Aber Pharaon, ketua organisasi ProHijab.
“Kematiannya layak untuk diperingati sebagai hari hijab dunia,” tambahnya.
“Allah mencintai kami, Dia memberikan pada kami karunia berhijab,” demikian status Aliya dalam situs jejaring sosial yang dikutip OnIslam.
“Jilbab adalah tanda zuhud saya dan saya bangga memakainya,” kata Sidrah Zahoor dalam akun jejaring sosialnya.
Rawa Al-Abed dikenal sebagai pemimpin gerakan “Women’s Action” dari Federation of Islamic Organizations in Europe (FIOE), sebuah payung organisasi yang berafiliasi kepada Ikhwanul Muslimin Eropa.
Yayasan NEFA Foundation melaporkan dalam dokumennya kaitan antara FIOE dengan Dewan Perlindungan Hijab (Pro Hijab). FIOE saat ini dikenal sebagai pendukung utama dari website Dewan Perlindungan Hijab, yang juga populer dengan nama Pro-Hijab.
Organisasi Pro-Hijab didirikan pada 2004 saat press conference yang diadakan do House of Commons dan dihadiri oleh Presiden FIOE Ahmed Al-Rawi.
Sebuah press release beberapa saat kemudian mengumumkan pendirian organisasi Pro-Hijab yang menyatakan Syaikh Yusuf Qaradhawi sebagai bintang tamu dan Tariq Ramadan dijadwalkan sebagai pembicara berikutnya.
Pada saat itu Asosiasi Muslim Inggris, anggota FIOE Inggris, memainkan peran penting dalam terbentuknya Pro-Hijab. Pada 2005, organisasi ni berencana melakukan kampanye ke Parlemen Uni Eropa di Strasbourg.
Isu seputar penggunaan hijab merupakan isu penting bagi Ikhwanul Muslimin Eropa. Dan kini berbagai organisasi Islam memperingati hari hijab sedunia, termasuk Jami’at Islami di Pakistan. (Abu Akmal/salam-online)