Tujuan Tersembunyi di Balik Rencana AS Serang Suriah
ALEPPO (SALAM-ONLINE): Wartawan The Guardian, Martin Chulov, melaporkan dari Aleppo, bahwa Mujahidin Suriah bersiap-siap menghadapi tentara Amerika jika Amerika jadi menyerang Bumi Syam.
Ketika Obama bersumpah hendak menyerang Asad , beberapa ribu Mujahidin di dataran utara Suriah tahu niat tersembunyi Amerika, yakni menyerang gudang persenjataan yang dimiliki pihak Mujahidin dan mencegah Mujahidin menguasai persenjataan strategis milik rezim Suriah, sebagaimana dilansir Kavkaz (8/9).
Sejak itu, mereka menyembunyikan sebagian besar senjata-senjata besar dan kendaraan di kandang-kandang ternak, dan mengevakuasi gudang-gudang amunisi dan persenjataan.
“Kami telah mendapat pelajaran berharga dari perag Irak,” kata Abu Ismail, salah seorang pemimpin kelompok Mujahidin Suriah dari Daulah Islam Irak dan Syam (ISIS). “Perang Irak telah membuat kami menjadi pejuang yang lebih baik,” ujarnya lagi.
“Ada banyak di antara kami (yang) berpengalaman bertempur di Irak dan Afghanistan,” kata Abu Abid, 26 tahun, Mujahidin dari Saudi yang berbicara lembut. “Emir kami tahu bagaimana menangani mereka (Amerika). Dan semua tahu bahwa di satu sisi Amerika mengatakan ingin menyerang rezim Asad, namun sesungguhnya mereka (Amerika) mencari kami (para Mujahidin) sebagai musuh yang sesungguhnya,” katanya.
Abu Abid berbicara dari Aleppo, dimana para Mujahidin dari berbagai negara datang dan berkumpul di kedai untuk makan, dan minum teh atau kopi. Dia mengenakan baju hijau zaitun dan sorban, dililit sabuk tempat menyimpan peluru yang terbuat dari kulit sapi.
Sebuah Senapan Kalashnikov di atas meja, diletakkan di sebelah garam dan merica. Para pelayan terpaksa menata ulang untuk meletakkan sepiring ayam panggang dan salad di atas meja.
“Biarkan dia memilikinya,” canda salah seorang Mujahidin asal Libya. Sementara pelayan lainnya sibuk menggeser senapan untuk menemukan ruang bagi sepiring bubur kacang humus.
Sementara empat Mujahidin lainnya yang berasal dari berbagai negara Arab yang berbeda tertawa melihat kelompok lain masuk ke kedai itu. Mereka juga datang dari negeri yang jauh untuk berJihad di Suriah, pertama melawan rezim Assad dan kini bersiap melawan Amerika.
“Pertarungan di sini lebih sulit daripada yang terjadi di Irak. Karena Kami harus menghadapi juga milisi ‘Hezbollah’ dari Libanon, milisi Shabiha yaitu tentara bayaran Syiah yang didukung Iran, semuanya memerangi Mujahidin. Dan sekarang (akan) datang lagi orang Amerika,” tutur salah seorang dari mereka.
Menurutnya, mereka tahu bagaimana mengalahkan angkatan udara musuh. “Kita tahu bagaimana manuver dan bersembunyi dari serangan udara Amerika. Karena mereka berpengalaman menghadapi Amerika di Afghanistan. Mereka tahu bahwa tujuan utama Amerika menyerang Suriah adalah untuk mencegah akses Mujahidin kepada senjata strategis milik rezim Asad,” imbuhnya.
Ya, Amerika tahu bahwa setiap saat rezim Asad bisa jatuh dan itu berarti setiap saat pula senjata berat dan strategis seperti tank, peluru kendali, senjata kimia, dan lainnya bisa jatuh ke tangan Mujahidin.
Para Mujahidin itu mengatakan bahwa Jihad di Kawasan Regional Timur Tengah ini bertujuan untuk menegakkan Syariat Islam dan mendirikan Khilafah di bekas negara bangsa yang runtuh seperti Irak, Libya dan sekarang Suriah.
“Jika Anda berhasil menguasai Suriah, maka Anda akan menguasai seluruh Timur Tengah,” katanya. (Abu Akmal/salam-online)