–Catatan TARDJONO ABU MUAS–
SALAM-ONLINE: Di tengah maraknya tontonan yang disuguhkan sejumah Stasiun Televisi, baik lokal maupun nasional, yang dampaknya selama ini menjadi sorotan negatif dari pemirsa, tapi beberapa hari lalu pemirsa disuguhi Tontonan yang bisa jadi Tuntunan. Program tersebut kini bisa berulang-ulang disimak di Youtube.
Konotasi “Tontonan Jadi Tuntunan” yang selama ini disimak oleh pemirsa sangatlah jarang, bahkan kalau boleh dikatakan sangat langka. Yang ada hanya sebuah tontonan sekadar menjadi tontonan belaka tanpa bisa dijadikan tuntunan atau panutan bagi pemirsanya. Ironisnya, yang katanya ‘Tuntunan’ malah jadi Tontonan.
Terlepas adanya pro-kontra sebuah tayangan yang ditayangkan stasiun televisi, paling tidak, kehadiran tayangan Khazanah Trans7 yang mengangkat Tema: ‘Mengenalkan Syiah dalam Perspektif Sejarah dan kitab-kitab Sunni maupun Syiah’, pada Kamis (31/10/2013) pukul 05.00-06.00 WIB kemudian diangkat beritanya di media online Islampos, Jum’at (1/11/2013) dapat dikatakan bak musim kemarau panjang tiba-tiba turun hujan.
Sebuah tim kerja kru Khazanah Trans7 yang apik dan solid, terdiri dari beberapa unit kerja, di antaranya penasihat program, konsultan, ketua dewan redaksi, pemimpin & wakil pemimpin redaksi, pruducer & associate producer, konten naskah & visual, asisten produksi, promosi siaran, riset & pengembangan, penyunting gambar hingga narator telah bekerja maksimal untuk kejar tayang.
Tidak mudah tentunya mengemas program tayangan televisi yang waktunya terbatas untuk mengubah sebuah tayangan dari yang bersifat Tontonan Jadi Tuntunan.
Ternyata tim kerja Khazanah Trans7, alhamdulillah, mampu mewujudkannya dengan hasil yang nyaris sempurna sehingga pemirsa bisa menyimak acaranya sekaligus memperoleh pencerahan. Pemilihan waktu tayang, pukul 05.00-06.00 WIB merupakan waktu yang ideal, karena ba’da shalat Subuh para pemirsa telah disajikan acara yang bukan bersifat tontonan saja melainkan juga berfungsi sebagai pencerahan.
Tayangan episode Kamis (31/10) pagi Khazanah Trans7 benar-benar memberikan pencerahan kepada para pemirsanya yang mungkin sebagian besar selama ini tidak mengetahui apa itu Syiah sebenarnya dan apa makna perayaan Idul Ghadir bagi kaum yang oleh para ulama berada di luar Islam itu.
Kemasan tayangan video yang diawali dalam mukadimahnya diperdengarkan suara takbir hari raya dan divisualkan suasana silaturahim Idul Fitri dan pemotongan hewan qurban, dapat membawa rasa emosional pemirsanya dalam suasana haru dan bahagia. Kemudian sayup-sayup terdengar suara narator yang menambah keharuan dengan mengatakan, “Saat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha tiba, gema takbir dikumandangkan di mana-mana. Inilah dua hari raya Islam yang semaraknya dirayakan di berbagai belahan dunia.”
Sejenak narator menghela nafas, lalu terucaplah kata-kata narasi berikutnya, “Namun, bagaimana jika ada kelompok yang ‘mengaku’ Muslim, memiliki hari raya lain yang lebih istimewa dari hari raya Idul Fitri dan Idul Adha?” Kata “Namun” yang dilanjutkan dengan sebuah kalimat bertanya itu merupakan titik awal penasaran pemirsa untuk menyimak lebih lanjut isi tayangan video ini.
Setelah pemirsa diajak menyimak mukadimah tayangan video ini, kemudian jeda sejenak, barulah narator melanjutkan narasinya dengan mengutarakan program tayangannya. “Khazanah pagi ini akan mengenalkan Syiah dalam perspektif sejarah dan dari kitab-kitab Sunni maupun Syiah sendiri, khusus untuk Anda semua, semoga bermanfaat.”
Kemudian narator melanjutkan narasinya dengan terlebih dulu mengucapkan salam. “Trans 7 Khazanah ensiklopedi Islam dunia pagi ini hadir ke hadapan Anda, semoga pagi ini kita berada dalam lindungan dan hidayah Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
Sebuah ucapan salam termasuk di dalamnya doa yang disampaikan narator membawa hikmah tersendiri, sehingga suasana batin pemirsanya bisa mengerucut dalam menyimak tayangan yang disuguhkan. Durasi tayangan efektif yang tidak lebih dari 30 menit, tapi sangat terasa bisa memberikan pencerahan bagi pemirsanya, khususnya dapat memberikan pemahaman yang benar terhadap munculnya berbagai aliran sesat di Tanah Air, tak terkecuali Syiah.
Lalu timbul sebuah pertanyaan, kenapa tayangan video ini dikatakan dapat memberikan pencerahan? Tentu ada faktor penyebabnya, di antaranya, selama ini nyaris pemirsa disuguhi tayangan-tayangan dakwah yang tidak menyentuh prinsip-prinsip akidah ditambah lagi dibumbui dengan banyak tawa-tiwinya, sehingga layak muncul pameo: Ustadz Seleb!
Konten naskah dan visual video ini sangat penting disimak, dimana diaudiovisualkan acara-acara kesesatan Syiah lalu disampaikan narasi tentang kebenaran yang hakiki dari Allah Ta’ala dan Rasul-Nya sehingga diharapkan bagi pemirsa yang cerdas sekaligus dapat memilah, memilih dan menimbang mana yang hak dan batil.
Untuk tayangan Khazanah Trans7 episode ini wajar jika di kalangan Syiah merasa terusik eksistensinya karena bagi orang-orang yang beriman, sehat jasmani dan rohaninya, tentu tidak akan pernah tertarik dengan ajaran sesat dan menyesatkan tersebut.
Lebih jauh lagi, jika ada orang atau sekelompok orang mengajukan keberatan kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) perihal tayangan Khazanah Trans7 episode Syiah, mudah-mudahan pihak KPI tidak mudah terprovokasi untuk memberi peringatan kepada pengelola Khazanah Trans7 sebelum menyimak lebih dalam lagi tayangan videonya, sekaligus mempertimbangkannya dengan seksama untuk kepentingan mayoritas umat Islam di negeri ini.
Lebih fokus lagi menyimak tayangan video ini setelah di bagian akhir narator mengucapkan: “Pemirsa Khazanah, mudah-mudahan episode Syiah kali ini menambah pemahaman kita tentang ajaran Syiah sehingga kita makin waspada tentang perkembangan paham ini di negeri kita. Semoga Allah melindungi kita semua dari bencana akidah dan ajaran yang sesat.”
Sebuah kata penutup yang terasa sangat menyejukkan disampaikan narator yang penuh harap, mengajak kita tetap waspada terhadap pengaruh aliran sesat, sekaligus memohon perlindungan kepada-Nya agar kita terbebas dari bencana akidah dan ajaran sesat lainnya.
Video ini layak disaksikan, disimak oleh kaum Muslimin pada umumnya, dan kita berharap pula muudah-mudahan Khazanah Tarns7 berkenan untuk menayangkan siaran ulang episode Syiah ini. Tak terkecuali, semoga kaum Syiah pun berkenan menyimak pula dengan harapan terbuka mata-hatinya untuk kembali ke jalan Allah yang mutlak kebenarannya. Wallahu a’lam bish-shawab.
–Penulis adalah Pemerhati Media