SALAM-ONLINE: Seringkali, ujian yang menimpa seorang hamba Allah, tidak ada yang pernah menyangka bakal terjadi. Kematian mendadak, kerugian harta yang tak terduga, atau ditimpa penyakit yang belum pernah diderita sebelumnya. Ujian yang Allah turunkan kepada seorang hamba, juga merupakan kesempatan bagi saudaranya Muslim untuk beramal shalih meringankan bebannya, sehingga Allah berjanji dalam sebuah hadits riwayat Muslim, Dia akan senantiasa menolong seorang hamba selama dia menolong saudaranya.
Baru beberapa bulan menikah, Ustadz Andi Wiyarto, S.Psy, S.Pdi Al-Hafidz diuji oleh Allah dengan sakit yang semula diduga tipes. Beberapa waktu sebelumnya, ustadz yang menyelesaikan hafalan Al-Qur’an 30 juz semasa SMU-nya memang pernah menjalani perawatan medis karena tipes. Namun, kali ini lain. Sakit yang dideritanya tak kunjung sembuh sebagaimana biasanya.
Oleh istrinya yang sedang mengandung 3 bulan, Al-Hafidz diantarkan Ke Rumah Sakit Negeri Di Solo, RS DR MOEWARDI. Setelah menjalani pemeriksaan, dokter memvonisnya mengidap kanker sel darah putih (LHEUKIMIA). Vonis yang cukup mengagetkan keluarga.
Diopname di solo selama kurang lebih dua pekan, namun kondisi kesehatannya terus menurun. Sementara, putra pasangan Sudarmanto dan Siti Qoriah ini sudah menghabiskan biaya perawatan sekitar Rp 18.000.000. Oleh pihak rumah sakit, ustadz Andi dirujuk ke rumah sakit kanker Dharmais di bilangan Jakarta Barat.
Setelah lebih dari dua pekan di Jakarta, kondisinya semakin kritis. Kemotherapi yang mestinya dijalani sedari awal, tertunda, karena pihak keluarga harus melunasi biaya awal terapi yang diperkirakan rutin hingga 30 hari ke depan sebesar Rp 150.000.000 (seratus lima puluh juta rupiah) dari total biaya sebesar Rp 187.314.000. Sementara, biaya perawatan sejak awal kedatangan di rumah sakit di Jakarta sudah menembus angka Rp 41.000.000 (empat puluh satu juta rupiah). Keputusan untuk kemotherapy terus tertunda. Sang ayah yang hanya seorang petani pontang-panting mencarikan bantuan dana pengobatan untuk putra sulungnya tersebut.
Dari mulai surat keterangan tidak mampu dari aparatur desa, hingga mendatangi kantor Bupati setempat yang tak kunjung membuahkan hasil baik. Di Jakarta, kondisinya terhitung sejak tanggal 16 Desember 2013 sungguh kritis.
Infuse yang semula di pergelangan tangan, kini sudah ditanamkan di dada. Praktis, kondisi Ustadz Andi lemah tak berdaya sama sekali. Sekadar berbicara ia tak mampu. Beberapa kali Ustadz Andi dipindahkan ke ruangan ICU. Terakhir (21 desember 2013) ia dipindahkan ke ruang VIP kelas 1 karena pertimbangan isolasi.
Pihak keluarga sempat komplain karena dokter yang menangani secara intens mewakilkan pengobatannya karena ada keperluan ke luar kota hingga beberapa hari lamanya. Alhamdulillah, seorang dokter spesialis, Dr Syafrizal, langsung menanganinya. Tak banyak menunggu, Dokter Syafrizal langsung memberi lampu hijau untuk menjalani kemotherapy tanpa menunggu lunas biaya awal.
Mulai ada sedikit kemajuan. Ustadz Andi sudah bisa ditemui meski masih tergolek lemah di kamar perawatan. Biaya kemotherapi hingga 30 hari kedepan adalah sebesar Rp 187.314.000, dengan perhitungan 10 kantong darah untuk aferesis. Melihat kondisi Ustadz Andi yang cukup kritis, pihak dokter memperkirakan bakal butuh 30 kantong. Dari hasil lab patologi klinik, trombopoiesis tertekan. Ditemukan banyaknya sel blast (79%). Leukemia jenis all-l2.
Latar Belakang Al-hafidz yang Penuh Prestasi
Ustadz Andi Wiyarto, S.Psy, S.Pdi adalah seorang Al Hafidz, hafal Qur’an 30 juz. Putra pertama dari 3 bersaudara pasangan Bapak Sudarmanto dan Ibu Siti Qoriah.
Di bangku sekolah dia dikenal sebagai sosok yang selalu berprestasi. Mengakhiri pendidikan SMU di sebuah pesantren tahfidz di Kab Karanganyar, ia telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an 30 juz sebelum menginjak kelas 3 SMU.
Dari hasil UAN tahun 2008, Ustadz Andi tercatat membuahkan nilai tertinggi tingkat Kabupaten. Di tingkat Provinsi, nilai UAN-nya menduduki peringkat ke 5.
Selepas aliyah, ia mengkhidmatkan dirinya sebagai pembimbing tahfidz (hafalan Al-Qur’an) di Pesantren Baitul Hikmah Sukoharjo. Di samping mengajar, ia melanjutkan studi di perguruan tinggi Universitas Muhammadiyah Surakarta mengambil dua studi sekaligus, Psikologi dan Kependidikan Islam. Luar biasa, di akhir kuliah ia dinobatkan sebagai mahasiswa terbaik TINGKAT UNIVERSITAS.
Di mata teman-teman sekolahnya di pesantren, Andi Wiyarto dikenal sebagai sosok yang santun, lemah lembut. Tak banyak yang menyangka, dibalik kelemahlembutannya, Andi dikenal jago beladiri. Dua kelebihan yang melekat dari dirinya, lincah menghindari pukulan lawan, dan pukulan telak yang siap dihujamkan sebagai serangan balasan.
Care for Ustadz Andi
Kita doakan, mudah-mudahan Allah memberinya kesembuhan, sehingga bisa kembali membimbing generasi pilihan umat ini dengan bimbingan Qur’ani. Insyallah sakit yang ia derita menghapus dosa-dosanya selama ini.
Seperti dilaporkan Islamedia.web.id, yang telah berkunjung ke rumah sakit, Sang Bunda, Siti Qoriah yang merupakan ibu rumah tangga ini, berharap anaknya bisa kembali lagi seperti sedia kala. Sambil menyeka air matanya, ia banyak berterima kasih kepada segenap ikhwah di Jakarta yang turut membantu dengan mendonorkan darah yang selama ini dibutuhkan.
Kepada segenap pembaca, keluarga Ustadz Andi hingga hari ini masih sangat memerlukan biaya pengobatan untuk kesembuhannya.
Rasulullah shallallahu ;alaihi wa sallam bersabda:
Dari Abu Hurairah radhyiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang melepaskan kesusahan seorang Muslim di dunia, maka Allah akan melepaskan kesusahannya pada hari kiamat. Dan barang siapa yang menjadikan mudah orang lain, Allah akan memudahkannya di dunia dan akhirat. Dan siapa yang menutup aib seorang mukmin, Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat kelak. Allah senantiasa menolong hambanya selama dia menolong saudaranya (HR Muslim).
Bagi pembaca yang ingin membantu, silakan menyalurkan bantuan terbaik untuk Al-Hafidz melalui BRI Syariah no rekening: 1013868626, a/n Andi Wiyarto.
Bagi pembaca sekalian yang telah mengirimkan donasi, mohon layangkan konfirmasi sms ke nomor 0852-2780-2095. Mudah-mudahan bantuan yang Saudara pembaca sekalian salurkan, menjadi timbangan kebaikan di hari dimana shodaqoh tidak lagi diterima, di hari hisab. Mudah-mudahan dengan itu pula, Allah meringankan beban yang akan membelit kita nanti di hari kiamat. Aamiin. (Islamedia)
salam-online