Ustadz Arifin Ilham: ‘Tak Ada (Contoh) Sunnahnya (dari Rasulullah) Merayakan Tahun Baru’
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Sudah jadi kebiasaan yang mendarah daging, sebagian besar umat Islam ikut merayakan tahun baru, khususnya tahun baru masehi. Berikut taushiyah Ustadz Muhammad Arifin Ilham berkaitan dengan perayaan tahun baru:
Sikap mukmin terhadap perubahan waktu, tidak terjebak pada akhir tahun. Tidak ada (contoh, red) sunnahnya (dari Rasulullah, red) untuk merayakan tahun baru, bakar petasan, tiup terompet, saling mengucapkan selamat, apalagi sampai maksiat.
Ini perayaan yang sia sia, mubazir dan jauh dari Syariat ALLAH. “Dan janganlah kamu menghambur hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara saudara syaitan,” (QS Al Isro’: 26-27).
Rasulullah bersabda, “Dulu kalian memiliki dua hari untuk bersenang senang di dalamnya. Sekarang ALLAH telah menggantikan bagi kalian dua hari yang lebih baik, yaitu hari Idul Fitri dan Idul Adha,” (HR An-Nasaai).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang umatnya meniup terompet, karena, itu tradisinya orang orang Yahudi (HR Abu Daud).
Majlis Ilmu & Zikir menggelar Tabligh Akbar, bertepatan pada malam tahun baru, bukan untuk merayakan tahun baru, tetapi dalam rangka AL AMRU BIL MA’RUF WANNAHYU ANIL MUNGKAR, karena sudah terlalu hebatnya maksiat dalam malam tahun baru itu.
Sungguh bagi orang beriman setiap hari adalah perubahan waktu, karena itulah orang-orang beriman terus SIBUK MUHASABAH DIRI, IBADAH, AMAL SHOLEH & DAKWAH. Insya Allah Tabligh Akbar 28 Safar/31 Desember, Selasa, malam Rabu, mulai ba’da magrib sampai pukul 21 00 di Masjid Az Zikra, Sentul, Bogor.
Sebarkan kabar ini. Kalian pun punya andil dalam dakwah, sahabatku. Semoga Arifin dan kalian semua sahabatku fillah tetap selalu dalam HIDAYAH ALLAH hingga meninggalkan dunia yang sebentar ini dalam keadaan HUSNUL KHOTIMAH…aamiin.
Sumber: Facebook KH Muhammad Arifin Ilham