HTI Kediri Tolak Hari Valentine
KEDIRI (SALAM-ONLINE): Massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kediri, Jawa Timur, Ahad (9/2), berunjuk rasa untuk menolak peringatan Hari “Valentine” atau Hari “Kasih Sayang”.
“Budaya Valentine itu tidak ada dalam Islam, itu budaya liberal,” kata koordinator aksi Syaiful Umar saat ditemui di sela-sela aksi di alun-alun Kota Kediri.
Ia mengatakan dalam Islam tidak pernah ada rujukan tentang hari kasih sayang yang dilakukan di waktu tertentu. Dalam Islam diajarkan, bahwa berkasih sayang itu setiap hari.
Pihaknya menilai budaya hari valentine itu justru lebih banyak berdampak buruk, karena bentuknya pergaulan bebas sampai mengarah pada seks bebas.
Ia prihatin dengan kondisi remaja saat ini, bahkan sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan menyebut 20 persen pelajar di Surabaya telah hamil sebelum menikah.
Saat ini terjadi kemerosotan nilai-nilai akhlak pada diri mereka. Selama ini, pendidikan dan pembinaan yang didapatkan di sekolah hanya sebatas ‘ritual ibadah’ saja, tanpa dipahami.
Kondisi demikian, bisa memicu pribadi yang bergaya hidup materialis serta hedonis dan mengagungkan kebebasan.
Selain itu, ia meminta agar orang tua juga lebih selektif memantau perkembangan anak-anaknya jangan sampai terjebak dalam hubungan yang tidak baik.
“Orang tua juga harus mengarahkan anaknya agar mereka bisa berkepribadian Islami yang tercermin dalam berpikir ataupun bersikap sesuai tuntunan Islam,” jelasnya.
Aksi itu melibatkan seluruh warga HTI, baik perempuan, laki-laki, bahkan sampai anak-anak. Mereka beralasan, ingin memberikan pendidikan dan mengenalkan kepada generasi muda agar peka terhadap berbagai masalah.
Aksi itu dilakukan di alun-alun Kota Kediri. Aksi itu membuat arus lalu lintas padat merayap. Para pengendara berjalan dengan pelan-pelan, karena ada aksi tersebut.
Walaupun aksi itu dilakukan di tepi jalan, dikawal dengan ketat oleh polisi. Mereka orasi sambil membawa sejumlah baliho yang isinya penolakan perayaan hari valentine. (antara)
salam-online