BANDA ACEH (SALAM-ONLINE): Jika tak mampu memperjelas status polisi wanita (Polwan) Muslim yang ingin mengenakan jilbab, para mahasiswi yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Provinsi Aceh meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mencopot Jenderal (Pol) Sutarman sebagai Kapolri.
Demikian penegasan para mahasiswi KAMMI Aceh saat berunjuk rasa di depan Mapolda, Kamis (27/2). Mereka mendesak agar Kapolri memberikan izin kebebasan berjilbab kepada polisi wanita (Polwan) di seluruh Tanah Air.
“Kapolri selaku pejabat yang punya wewenang dalam masalah itu seharusnya bisa memperjelas status izin jilbab kepada Polwan, jangan dihalangi kebebasan perempuan Muslim yang ingin menutup aurat,” kata Koordinator Aksi Hafyatun Nanda di Banda Aceh.
Para pengunjuk rasa meminta agar Kapolri memperjelas status pemberian izin berjilbab kepada polisi wanita Muslim yang bertugas di seluruh provinsi di Indonesia.
“Kami sangat menyayangkan sikap Kapolri yang tidak tegas soal jilbab. Seharusnya Kapolri tidak perlu mengambinghitamkan anggaran terhadap pro dan kotra seragam polisi wanita,” katanya.
Aksi damai KAMMI di Mapolda provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian setempat. (Antara)
salam-online