31 Muslim Dibunuh, India Kerahkan Militer
BARAMA (SALAM-ONLINE): Pemerintah India mengerahkan pasukan militernya ke wilayah Assam pada Sabtu (3/5) kemarin. Pengerahan pasukan ini dilakukan menyusul dibunuhnya 31 Muslim setelah diserang oleh para ekstremis.
Kerusuhan di wilayah tersebut terjadi menjelang akan berakhirnya pemilu di India. Aparat keamanan menemukan sembilan korban dengan luka tembakan pada Sabtu (3/5) lalu, enam di antaranya merupakan wanita dan anak-anak.
Sebelumnya, pihak kepolisian menyebut suku Bodo telah menyerang para penduduk Muslim sebagai bentuk hukuman karena tidak mendukung kandidatnya dalam pemilu di India. Suku Bodo merupakan pengikut kepercayaan lokal Bathouist.
“Kami takut tinggal di desa kami, kecuali pemerintah memberikan keamanan,” kata Anwar Islam, seorang Muslim yang mengunjungi Barama untuk membeli makanan dan letaknya sekitar 30 km dari wilayah Baksa, dimana serangan tersebut terjadi.
Menurutnya, sejumlah pria bersenjata telah datang ke desanya, Masalpur, menggunakan sepeda dan kemudian menembakkan senjatanya dan membakar rumah-rumah penduduk. Sementara itu, wakil dari Suku Bodo mengatakan kebanyakan warga Muslim di Assam merupakan imigran illegal yang berasal dari Bangladesh yang melanggar batas tanah leluhurnya.
Dilansir dari Associated Press, menyusul insiden itu, kepolisian India pun telah menahan 22 orang. Menurutnya, mereka telah membantu para ekstremis melakukan pembunuhan terhadap warga Muslim.
Inspektur jenderal kepolisian regional, L. R. Bishnoi mengatakan para pelaku yang ditahan tersebut telah membakar rumah dan telah memberikan bantuan perlindungan terhadap para ekstremis. Namun, ia tidak memberikan penjelasan lengkap.
Bishnoi mengatakan, para ekstremis merupakan anggota faksi Front Demokrasi Nasional dari Bodoland. Meskipun begitu, para ekstremis pemberontak itu membantah tuduhan dan menyalahkan insiden tersebut kepada pemerintah setempat. (arrahmah.com)
salam-online