JAKARTA (SALAM-ONLINE): Debat perdana capres-cawapres yang digelar KPU sangat jauh dari unsur debat. Yang namanya debat, para peserta debat seharusnya diperkenankan langsung mendebat atau merespon “lawan” debatnya tanpa harus mengikuti instruksi moderator.
Jadi, debat capres-cawapres tadi malam bukan debat yang sesungguhnya. Tidak lebih dari acara tanya jawab, lontaran pertanyaan dan jawaban layaknya acara cerdas cermat.
Padahal, bila format debat sesungguhnya yang ditampilkan, maka rakyat yang menonton bisa semakin mendapat gambaran lebih jelas siapa pasangan capres-cawapres yang lebih cerdas, lebih memiliki konsep jelas, lebih tenang, percaya diri serta memiliki kematangan emosional.
Selain itu, melalui format debat yang sesungguhnya, rakyat juga akan bisa mendapat gambaran lebih jelas untuk bisa menentukan pilihan siapa pemimpin yang berpegang teguh pada prinsip kebenaran yang diyakininya kendati didebat pihak “lawan”.
Dengan kata lain, akan terlihat jelas karakter para pemimpin lima tahun kedepan. Apakah memiliki sikap teguh mempertahankan prinsip kebenaran yang diyakininya, atau mencla-encle alias plintat plintut saat pasangan lain mendebat dengan argumentasi yang bisa saja mematahkan prinsip, konsep, dan gagasan besar yang diyakininya tersebut.
Peran moderator juga tidak boleh terlalu dominan, karena yang menjadi pemain utamanya adalah pasangan capres-cawapres. Moderator cukup melontarkan pertanyaan dan menjaga jalanya debat tetap terarah dengan baik dan tidak keluar dari topik bahasan.
Upss..satu lagi, pertanyaan tidak boleh panjang-panjang. Substansinya jadi kurang jelas, sehingga dalam debat jelas terlihat masing-masing pasangan capres-cawapres terganggu. Beberapa kali ada poin pertanyaan tidak bisa langsung direspons.
Sukses untuk penyelenggaraan Pilpres 2014. Saya berharap debat berikutnya lebih baik lagi. Semoga catatan kecil ini bermanfaat.
Tiurmaida Tampubolon
Produser, host acara debat dan talk show televisi
rakyatmerdekaonline (10/6/ 2014)