YOGYA (SALAM-ONLINE): Calon Presiden (Capres) Joko Widodo diberitakan gagal bertemu dengan keluarga besar pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, di Langgar Kidul, Kauman, Yogyakarta, Senin (2/6).
Tak hanya keluarga besar pendiri Muhammadiyah, warga kampung santri Kauman memang menolak kehadiran Jokowi. Penolakan itu tampak diekspresikan melalui tulisan di tembok.
Warga Kauman menutup jalan dan menuliskan protesnya pada dinding (tembok) jalan seputar area Kauman dan Kraton, Notopajan, Gondomanan dan seputaran jalan yang mengelilingi kediaman Sultan dengan berbegai tulisan, di antaranya:
“Haram Jokowi masuk Jogja, Haram Jokowi masuk Kauman, Warga Kauman tolak Jokowi, dan Warga Jogja tolak antek Salibis dan Yahudi”.
“Terlihat dari luar mobil yang dikendarainya, muka merah padam Jokowi ketika mengetahui banyak pesan tulisan penolakan dirinya lewat dinding-dinding jalan,” tutur warga yang melihat dari jalan ketika Jokowi melintasi jalan tersebut.
Setelah menolak Jokowi, warga Kauman, kabarnya mengundang Panglima Laskar Jihad, Ustadz Ja’far Umar Thalib. Kedatangan Ustadz Ja’far di Masjid Kauman itu membuat gusar kelompok liberal.
Akun Twitter @dikson_ringo menginformasikan bahwa, Masjid Kauman menggelar tablig akbar bertajuk “Islam Harus Bersatu Memerangi Pluralisme”, pada Ahad (8/6), dihadiri Ustadz Ja’far Umar Thalib.
Diberitakan sebelumnya, pendukung Jokowi-JK menuding bahwa kegagalan Jokowi bertemu keluarga besar KH Ahmad Dahlan karena ada pihak-pihak tertentu yang berusaha menghalangi pertemuan tersebut.
Koordinator Relawan Matahari Indonesia (RMI) Jokowi-JK, Izzul Muslimin, menyatakan penolakan terhadap Jokowi di Kauman-Yogya adalah suatu upaya sistematis dari kelompok tertentu yang ingin menggagalkan kedatangan Jokowi mengunjungi rumah pendiri Muhammadiyah.
“Ada upaya pihak-pihak tertentu yang sengaja mengesankan Jokowi-JK ditolak oleh warga Muhammadiyah,” tegas Izzul sebagaimana dikutip intelijen.co.id, Rabu (4/6). (intelijen.co.id/arrahmah.com)
salam-online