PARIS (SALAM-ONLINE): Alhamdulillah, bertambah lagi orang-orang yang semula menentang Islam justru berbalik menjadi Muslim. Meski ditentang partainya yang anti Islam, seorang anggota sayap kanan Prancis, Maxence Buttey memeluk Islam. Buttey yang menjadi anggota dewan kota di Noisy le Grand, Timur Prancis, ini menyatakan ke-Islamannya melalui video.
Di video itu, ia memuji Al-Qur’an, dan mengajak anggota sayap kanan lainnya memeluk Islam. “Seperti Front National (FN) sama seperti Islam membela yang lemah, menolak suku bunga tinggi sebagai dampak utang negara, dan Islam sangat menentang praktik riba,” kata Buttey seperti dikutip Republika Online dari onislam.net, Ahad (26/10).
Buttey mengaku menjadi Muslim lantaran keyakinannya terdahulu penuh inkonsistensi. Sebaliknya, ketika mempelajari Al-Qur’an secara menyeluruh, Islam merupakan agama terbuka. “Beberapa pemilih saya akan kecewa dengan putusan saya. Tapi saya siap menjelaskan kepada mereka bahwa Islam memiliki misi kebersamaan,” katanya.
“Saya menolak kebijakan larangan berhijab. Saya percaya Islam tidak menyuruh umatnya percaya untuk memenggal kepala orang,” tambahnya.
Namun, keputusannya menjadi Muslim ditentang oleh partainya. Ia bahkan terancam dikenakan sanksi. “Agama adalah pilihan pribadi yang akan kami hormati. Tapi jangan masuk ke dalam lingkup kegiatan politik kami,” kata Jordan Bardella, Sekjen FN di Noisy le Grand.
Seperti diketahui sejak lama FN mengagendakan kampanye anti-Islam. Di pimpin Marine Le Pen, FN sangat aktif menekan Muslim termasuk melalui kampanye larangan hijab dan anti-imigran. FN juga menolak adanya pasokan daging halal di sekolah.
Pada 2013, Arnoud Van Doorn, mantan anggota Partai Kebebasan sayap kanan-jauh (PVV) Belanda memeluk Islam. Ia merupakan pihak di balik publikasi film ‘Fitna’ yang menghina Rasulullah. Kini, ia mendirikan partai Islam di Belanda. (ROL)
salam-online