Dikritik, Ajang Miss World Muslimah Digelar Lagi di Indonesia
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Ini lagi, kok ada Ajang Miss World Muslimah. Apa maksudnya? Tak heran jika mengundang kritik di kalangan Islam sendiri. Tahun lalu ajang ini diadakan di Jakarta. Tahun ini digelar di Yogyakarta, persisnya Jumat (21/11) malam ini.
Banyak pihak menilai Ajang Miss World Muslimah 2014 yang diadakan di Indonesia ini sebagai tak pantas. Alasannya, ini sama saja dengan ajang kontes kecantikan seperti Miss World dan Miss Universe, meski ada embel-embel lainnya.
Diberitakan, sebanyak 25 finalis Muslimah dari berbagai negara akan bertanding pada malam grand final World Muslimah Awards di Yogyakarta pada 21 November 2014, Jumat malam ini. Mereka telah lolos audisi yang diselenggarakan 7 September lalu hingga memasuki masa karantina pada 9-20 November 2014.
Selain dari tuan rumah Indonesia, para finalis berasal dari banyak negara, yaitu Palestina, Belanda, Mesir, Bangladesh, Iran, Tunisia, Jerman, Nigeria, Inggris, Singapura, Afrika Selatan, Trinidad & Tobago, Kanada, India, Malaysia, Amerika Serikat.
CEO Yayasan World Muslimah, Eka Shanti dalam situs resminya, seperti dikutip Kompas.com, Selasa (18/11), mengatakan, bahwa acara ini bukan sekadar kontes kecantikan, namun bertujuan agar publik sadar akan masalah realitas sosial ekonomi yang dihadapi perempuan Muslim. Setelah acara, para peserta diminta berperan aktif dalam memecahkan masalah tersebut di lingkungan mereka sendiri.
Namun, menurut Hj Dr Tutty Alawiyah, tetap saja acara itu tak sesuai dengan ajaran Islam. “Menurut saya tidak pas,” kata Ketua Badan Kontak Majelis Ta’lim (BKMT) ini, Jum’at (21/11), seperti dikutip Republika Online.
Meski ada sisi lainnya, seperti dikatakan Eka Shanti di atas, namun bagi Tutty Alawiyah, tetap saja ajang-ajang seperti ini lebih dominan pamer fisik secara individual. Tetap saja ada penilaian sisi kecantikannya, padahal itu tak sesuai dengan Islam. Dalam Islam, kata Tutty, tidak diperbolehkan seorang wanita menunjukkan fisiknya, kecantikannya, selain kepada mahramnya atau kepada suaminya.
Tutty mengaku lebih menyukai persaingan lain seperti dalam ilmu. “Saya tidak setuju kalau ada persaingan ajang kecantikan,” katanya.
Tutty juga mengatakan lebih menyukai ajang yang mengedepankan kesehatan dan sikap yang baik. Selain itu, kemampuan bicara yang baik dan kemampuan dalam mendalami ilmu.
Ajang Miss World Muslimah ini dipandangnya tidak akan bisa membangun citra Islam, terutama Muslimah. Baginya, ajang ini tetap saja tidak ada dalam hukum Islam. Menurutnya, ajang ini cuma ajang pamer kecantikan semata. “Dalam Islam kan tidak ada pamer-pamer kecantikan,” tambahnya.
Untuk itu, Tuti mengingatkan bagi siapapun yang mendukung ajang kontes kecantikan terutama Miss World Muslimah agar menilai kembali dengan benar mengenai ajang tersebut. Karena, menurutnya, ajang ini tidak sesuai dengan Islam.
Malam ini rencananya kontes Miss World Muslimah akan menggelar malam penobatan. Acara akan berlangsung di Yogyakarta. Tahun sebelumnya Miss World Muslimah juga menghelat malam finalnya di Indonesia. Astaghfirullah. (ROL/salam-online)