JAKARTA (SALAM-ONLINE): Sebanyak 56,04 persen masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah menyatakan tidak puas atas kinerja 100 hari kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK). Demikian hasil penelitian Lembaga Survei Indonesia (LSI).
“Angka tersebut tergolong besar, dan Jokowi tidak sesuai ekspektasi mereka,” ujar peneliti LSI, Adjie Alfaraby, di kantornya, Kamis (29/1/2015) seperti dikutip Okezone.
Sementara sebanyak 50,79 persen masyarakat kelas ekonomi menengah menyatakan ketidakpuasan terhadap pemerintahan Jokowi-JK. Sedangkan masyarakat menengah ke atas yang menilai tidak puas terhadap kepemimpinan mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebesar 52,39 persen.
“Kelas menengah dan ke atas juga tidak puas terhadap pemerintah,” jelasnya.
Adjie menambahkan, dari semua segmen ekonomi, terdapat tingkat ketidakpuasan mencapai di atas 50 persen. Padahal, lanjut Adjie, dengan mengusung jargon “memperjuangkan wong cilik”, Jokowi dapat menduduki kursi RI-1.
“Basis pendukung Jokowi pada pilpres lalu banyak ‘wong cilik’, tapi kini mereka tidak puas,” sambungnya.
Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah perdesaan, program pemerintahan Jokowi belum ada yang dapat dirasakan secara langsung. Karena itu, sebanyak 57,14 persen mengungkapkan ketidakpuasannya.
“Tidak ada program yang dapat dirasakan langsung, sementara kenaikan harga bahan bakar minyak malah memberatkan mereka,” pungkasnya. (Okezone)
salam-online