JAKARTA (SALAM-ONLINE: Bangsa Indonesia dinilai sedang berada pada fase tersulit dalam sejarah kepemimpinan. Sebagai pemimpin baru hasil Pilpres 2014, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dianggap belum bisa menyaingi kualitas kepemimpinan presiden-presiden Indonesia sebelumnya.
Demikian disampaikan pengamat politik Said Salahuddin dalam diskusi bertema ‘Api Dalam Sekam Istana’ di kawasan Menteng, Jakarta (Jumat, 27/2).
“Kalau sekarang muncul anggapan bahwa kita punya presiden terlemah itu memang benar. Karena dalam sejarah Indonesia kita punya presiden terlemah,” ujar direktur eksekutif Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) ini seperti dikutip RMOL.co, Sabtu (28/2).
Indikasinya, kata Said, Jokowi lamban dalam setiap pengambilan keputusan. Lantaran terlalu banyak diintervensi oleh partai politik pendukung di dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Belum terwujudnya visi misi Nawacita sebagaimana yang digembar-gemborkan dalam kampanye Pilpres 2014 menjadi indikator lain kelemahan Jokowi sebagai seorang pemimpin.
Lebih dari itu, aksi bagi-bagi kursi menteri dan penempatan sosok yang kurang berkompeten dalam kabinetnya memperlihatkan adanya kekuatan besar pengendali Jokowi.
“Awalnya kita harapkan Jokowi punya visi misi Nawacita, tapi sama sekali belum terlihat. Apa yang dituduhkan orang terhadap Jokowi bahwa dia presiden boneka kini perlahan mulai terlihat,” jelas Said. (RMOL.co)
salam-online