Mesir Gunakan Kekerasan Seksual untuk Bungkam Oposisi
SALAM-ONLINE: Sebuah organisasi hak asasi manusia mengungkap aparat keamanan Mesir menggunakan kekerasan seksual dalam skala massal untuk membungkam oposisi.
Federasi Internasional Hak Asasi Manusia yang berkantor di Paris seperti dilansir BBC, Selasa (19/5), mengatakan terjadi peningkatan kasus kekerasan seksual sejak militer mengambil alih kekuasaan dua tahun silam.
Dalam laporan yang diterbitkan organisasi disebutkan bahwa laki-laki, perempuan, dan anak-anak menjadi korban serangan atau pelecehan seksual untuk “mencegah masyarakat menggelar aksi protes”.
Para korban harus menghadapi tes keperawanan, pemerkosaan, dan pemerkosaan beramai-ramai setelah ditangkap aparat.
Organisasi ini mengatakan para pelaku kekerasan seksual mendapatkan kekebalan hukum karena sangat jarang menjalani penyelidikan, apalagi diajukan ke pengadilan.
Para pelaku disebutkan dari kalangan polisi, perwira intelijen, dan anggota militer.
Para pegiat HAM juga menuduh rezim sengaja menggunakan serangan atau kekerasan seksual sebagai strategi politik guna membungkam orang-orang yang bersuara kritis terhadap penguasa.
Para pejabat Mesir mengatakan belum bisa memberikan tanggapan sampai mereka membaca laporan dari federasi HAM tersebut. (BBC)
salam-online