JAKARTA (SALAM-ONLINE): Presiden Jokowi mengaku tidak menemukan adanya sejumlah perusahaan yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawannya sehubungan dengan krisis ekonomi yang belakangan melanda negeri ini.
Jokowi mengatakan sudah menanyakan hal itu kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), tapi tak menemukan adanya PHK massal.
Padahal, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri menunjukkan angka puluhan ribu karyawan kehilangan pekerjaannya hingga harus mencairkan jaminan hari tua (JHT) ke BPJS Ketenagakerjaan, lansir Republika Online (ROL), Rabu (7/10).
“Cari mana yang PHK, saya suruh cari Kepala BKPM, tapi tidak ketemu,” kata Presiden Jokowi dalam Peluncuran Program Investasi Padat Karya Menciptakan Lapangan Kerja, seperti dikutip ROL dari Antara, Senin (5/10).
Menanggapi hal itu mantan Menkumham Yusril Ihza Mahendra yang sebelumnya pernah merespon slogan Jokowi ‘Kerja, Kerja, Kerja’—rakyat sih mau kerja, tapi yang dikerjakannya tidak ada (tidak ada lapangan pekerjaannya)—mempertanyakan apa yang dikatakan Jokowi itu.
Melalui akunnya, Yusril merasa heran, kenapa Jokowi bertanya ke BKPM, bukan ke Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker).
“Lha opo ra kleru Pak, kok nanya BKPM,” sindir Yusril dalam logat Jawa melalui akun Twitter @Yusrilihza_Mhd, Selasa (6/10). “Harusnya Pak Jokowi nanya ke Naker bukannya BKPM,” lanjutnya.
Yusril pun menunjukkan data PHK periode Januari hingga September 2015. Seakan ingin menyindir, mantan Menteri Sekretaris Negara itu menampilkan data tersebut di laman milik politikus PDIP Rieke Diah Pitaloka (rumahdiahpitaloka.org), anggota DPR Komisi IX yang selama ini dikenal sebagai pengeritik pemerintahan SBY.
“Lha iki data PHK lho Pak Jokowi,” ujar Yusril dengan menampilkan laman rumahdiahpitaloka.org terkait data PHK di tiap provinsi di Indonesia dari Januari sampai September 2015.
“Wong yang himpun politisi PDIP juga, mbak Diah Pitaloka to? Opo gak disampaikan ke Pak Jokowi?” pungkas Yusril. (mus)