MANADO (SALAM-ONLINE): Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang juga Presidium Aliansi Tarik Mandat (ATM) mengatakan, ATM akan terus konsisten melakukan gerakan yang selama ini dilakukan.
“Setahun (Jokowi-JK) memimpin, Indonesia Makin tak jelas arahnya. Ekonomi terpuruk. Akibat kiblat ekonomi yang tak jelas, Hukum makin tajam ke bawah tumpul ke atas, Politik semakin gaduh. Rakyat miskin bertambah, PHK di mana-mana, harga terus naik,” ungkap Beni Pramula, Jumat (30/10) di sela-sela Tanwir IMM yang diselenggarakan di Manado, 29-31 Oktober 2015.
Menurut Beni, pemerintah lamban memperhatikan rakyat namun cepat tanggap jika dengan korporat kapitalis. Buktinya, ujarnya, UU mudah direvisi bahkan dilanggar untuk kepentingan para kapitalis.
Sementara bencana asap di Sumatera dan Kalimantan tak mampu menyelesaikan. Ini akibat leadership yang lemah.
“NKRI layaknya republik multipilot. Tinggal menunggu waktu kejatuhannya karena saling berebutan kendali,” tambah Beni.
Maka, selaku anak bangsa, Beni mengajak agar segenap elemen bangsa mengawal perjalanan bangsa ini.
“Lawan rezim neolib bertopeng ‘merakyat’, rezim ‘merakyat’ alias menyengsarakan rakyat yang pada hakikatnya merupakan perpanjangan tangan neokolonialis dan neoimperialis,” tandasnya.
Karenanya, Pemuda Indonesia bersama ATM akan “Luruskan Kiblat Bangsa”. Setidaknya demikian pula, ungkap Beni, agenda Tanwir IMM yang bertema “Luruskan Kiblat Bangsa demi Indonesia Berkemajuan”.
Di tempat yang sama, dalam sambutannya ketika membuka secara resmi Tanwir IMM, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr Haedar Nasir menyatakan rasa bangganya dengan anak muda yang peduli akan persoalan bangsa.
“Saya bangga anak muda, generasi IMM yang peduli dengan Persoalan bangsa,” ujar Haedar.
Haedar Nasir membuka secara resmi pelaksanaan Tanwir IMM ke-XXVI dari tanggal 29-31 Oktober 2015 di Manado itu. Untuk Tanwir kali ini IMM hanya mengundang tokoh-tokoh Nasional di luar pemerintahan Jokowi-JK sebagai pemateri, di antaranya Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, sejumlah Anggota DPR-RI, DPRD dan pejabat daerah. Sedangkan mantan Presiden SBY yang juga diundang masih dikonfirmasi kehadirannya. (EZ/salam-online)