Perang Besar di Suriah, Perhimpunan Al-Irsyad: “Saatnya Kita Bersatu”
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Ketua Umum DPP Perhimpunan Al-Irsyad Ustadz Yusuf Utsman Baisa mengecam keras agresi militer yang dilakukan oleh Rusia terhadap warga Suriah dan kelompok pejuang Anti rezim Asad.
Menurutnya, intervensi militer dan politik Rusia terhadap Suriah akan semakin memperburuk keadaan. Tetapi di sisi lain justru umat Islam akan semakin bersatu melawan kaum kuffar.
“Ini merupakan perang besar, umat Islam akan bersatu melawan kaum kuffar. Kalau kemarin ada kesan antara Mujahidin berselisih justru sebaliknya karena lawan mereka membahayakan, maka yang terjadi bisa sebaliknya,“ kata Ustadz Yusuf Baisa kepada salam-online di Jakarta, Jumat (9/10).
Ia menilai situasi politik di Timur Tengah akan berubah jauh dari apa yang dilihat pada akhir-akhir ini. Ada kemungkinan situasi politik di Timur Tengah akan berubah jauh dari apa yang dibayangkan.
“Sebagai contoh dahulu Rusia, Soviet saat itu, di Afghanistan, adalah negara yang sangat kuat dan kaya. Tapi mereka mengalami kebangkrutan karena lebih dari 8 tahun mereka menjajah Afghanistan dan ternyata menuai hasil kekalahan,“ ungkapnya.
Sekarang, tutur Yusuf, Rusia seolah-olah negara yang kuat dengan membantu rezim Asad memerangi kaum Muslimin dengan anggapan bahwa mereka mampu melawan dan mengalahkan umat Islam.
“Kita dapat melihat situasi sudah carut marut dan sangat rumit, apalagi kita lihat faksi-faksi yang tumbuh di sana, berbeda-beda, banyak sekali,” kata Yusuf.
Ajakan untuk berjihad dari para ulama, lanjut Yusuf, itu merupakan ajakan yang bagus, karena ketika kita berhadapan dengan lawan yang sangat berbahaya, yang telah menyerang umat Islam, di situlah saatnya kita bersatu.
Ia berharap pemerintah Indonesia, terutama dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia di Suriah dapat bersikap terkait kejahatan yang dilakukan Basyar Asad terhadap rakyatnya sendiri.
“Semestinya pemerintah kita memandang apa yang terjadi di sana dengan pandangan kemanusiaan, dimana di Suriah kemanusiaan sudah diinjak-injak. Semestinya bangsa kita tidak bisa diam melihat keadaan seperti itu,“ tegasnya. (EZ/salam-online)