Rusia Bantu Rezim Asad Bantai Rakyat Suriah, TPM: “Ke Mana PBB?”
JAKARTA(SALAM-ONLINE): Gempuran yang dilakukan Rusia kepada warga sipil Suriah dan para penentang rezim Basyar Asad hari ini merupakan unsur kejahatan yang dilakukan oleh pihak asing dengan berdalih memerangi kelompok pemberontak yang melawan penguasa.
Demikian ditegaskan oleh Dewan Pembina Tim Pengacara Muslim (TPM) Achmad Michdan terkait gempuran Rusia atas wilayah-wilayah di Suriah saat ini dengan dalih ingin memerangi “teroris”.
Michdan mengatakan, ada keuntungan yang diambil dari pihak asing atas penyerangan yang dilakukan oleh Rusia terhadap Suriah itu.
“Konflik yang terjadi di Suriah merupakan kejahatan yang dilakukan oleh pemerintahnya sendiri yaitu Rezim Basyar Asad yang begitu jelas memperlakukan rakyatnya seperti binatang dengan melakukan pembasmian. Jelas ada keberpihakan Rusia dan Amerika,” ungkap Achmad Michdan saat dihubungi, Rabu (7/10).
Menurutnya, PBB selaku organisasi internasional seharusnya menyelesaikan masalah yang terjadi di Suriah. Rusia jelas-jelas membantu kejahatan rezim Asad yang membunuhi rakyatnya sendiri secara keci. Ke mana PBB? Padahal dengan PBB memberikan bukti-bukti kekerasan yang dilakukan oleh rezim Basyar kepada rakyatnya, itu sudah merupakan kejahatan internasional yang tidak dapat dimaafkan.
“PBB seakan tidak bisa berbuat apa-apa, padahal sudah banyak bukti nyata terkait kejahatan Basyar. Kalau misalnya masyarakat tidak mempercayai pemerintahan Basyar Asad yang memang melakukan kejahatan dan pelanggaran, itu merupakan kewajaran, banyak rakyat yang dibunuh oleh Basyar secara keji, bahkan anak kecil pun ikut menjadi sasaran,“ sesalnya.
Ikut sertanya pihak asing dalam penyerangan terhadap warga sipil Suriah dan kelompok penentang Asad, merupakan suatu pelanggaran hukum. Michdan menyatakan di balik kekacauan yang terjadi di Suriah adalah ikut sertanya pihak asing yang membantu rezim Basyar untuk membantai rakyatnya sendiri.
“Yang membuat kacau dunia Arab adalah pihak asing, mengaku sebagai polisi internasional, kemudian bertindak demi kepentingan negaranya,“ ujarnya. (EZ/salam-online)