Rusia Gempur Pasar di Idlib, Setidaknya 60 Warga Sipil Suriah Meregang Nyawa
IDLIB (SALAM-ONLINE): Setidaknya, menurut Direktur Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah yang berbasis di Inggris, seperti dilansir Aljazeera, Senin (30/11), 60 orang meregang nyawa dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan udara yang dilancarkan Rusia di sebuah pasar di Idlib, Suriah, yang tengah ramai dipenuhi oleh aktivitas warga, Ahad (29/11).
Aljazeera melaporkan, serangan udara Rusia tersebut menghantam Kota Ariha, salah satu kota yang berada di bawah kontrol aliansi Jaisyul Fath, antara lain Jabhah Nushrah yang berafiliasi kepada Al-Qaidah.
Selain pasar, beberapa daerah lain di kota tersebut juga terkena serangan yang, oleh saluran berita lokal Ariha Al-Youm, dilaporkan sebagai bom curah milik jet tempur Rusia.
Media Pro-oposisi, Orient TV, melaporkan korban yang gugur semula adalah 40 orang. Namun, Direktur Observatorium Suriah Rami Abdulrahman, melaporkan korban meninggal jauh lebih banyak. Rami mengatakan sedikitnya 60 orang meregang nyawa dan puluhan lainnya terluka dalam serangan itu.
Pejabat di Kementerian Pertahanan Rusia tidak bisa dihubungi untuk dimintai komentarnya terkait serangan ini.
Pasukan gabungan di bawah Jaisyul Fath beberapa bulan lalu berhasil merebut Kota Ariha sepenuhnya dalam pertempuran sengit dengan tentara dan milisi yang setia kepada rezim Basyar Asad. Dari pertempuran sengit itu mengakibatkan seluruh provinsi Idlib sepenuhnya jatuh ke tangan barisan oposisi yang tergabung dalam Jaisyul Fath yang beranggotakan belasan faksi jihad seperti Jabhah Nushrah, Ahrar Syam, Jundu Aqsa, Faylaq Syam, Shamul Ummah, Fajar Islam, Shamul Islam, Jundu Syam, Hizbu Islam Turkistan, Ajnad Kavkaz, Ajnad Khilafah dan Ajnad Syam, Fajar Syam, dan lainnya.
Moskow mengatakan pihaknya menargetkan untuk menyerang IS (ISIS). Tapi Provinsi Idlib bukanlah wilayah atau basis yang berada dalam kendali ISIS.(mus)
Sumber: Aljazeera