BANDUNG (SALAM-ONLINE): Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) dalam Mudzakarah Nasional yang diikuti 300 ulama dan tokoh masyarakat di Bandung, mendesak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat untuk meningkatkan hasil kajian tentang penyimpangan Syiah di Indonesia dengan segera mengeluarkan fatwa sesatnya aliran tersebut.
“Hal ini penting untuk dakwah penyadaran umat Islam yang terpengaruh oleh ajaran sesat Syiah dan bagi aparat penegak hukum untuk menindak pelaku penodaan agama oleh tokoh dan para pengikut Syiah,” terang Ketua ANNAS Pusat KH Athian Ali, Lc, MA dalam rilis yang diterima redaksi, Senin (30/11).
ANNAS dalam Mudzakarahnya juga mengingatkan umat dan pemerintah bahwa membiarkan ajaran taqiyah (dusta), la’nah (menghujat dan memaki), serta mut’ah (kawin kontrak) di samping jelas-jelas menyimpang juga membahayakan karakter masyarakat bangsa.
“Ini adalah wujud dari gerakan radikal takfiri (pengkafiran) serta gerakan hate speech penganut Syiah yang harus diberantas. Kawin kontrak (mut’ah Syiah) merupakan dasar kebebasan berzina dan kedok prostitusi,” ujar KH Athian. (mus)