BANDUNG (SALAM-ONLINE): Mudzakarah Nasional Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) yang diikuti 300 ulama dan tokoh masyarakat dari berbagai daerah Indonesia di Bandung, Ahad, 29 November 2015, mendorong Kementerian Agama untuk bekerjasama secara intens dengan Kementerian Luar Negeri terkait Syiah.
“Mudzakarah Nasinonal ANNAS mendorong Kemenag untuk bekerjasama secara intens dengan Kemenlu dengan melakukan pengawasan terhadap misionaris Syiah yang masuk ke Indonesia baik dari Iran, Irak, Afghanistan ataupun Lebanon,” ungkap Ketua ANNAS Pusat KH Athian Ali, Lc, MA, dalam rilis yang diterima redaksi, Senin (30/11).
“Karena kehadiran dan ceramah-ceramahnya dapat meresahkan masyarakat ahlussunnah wal jama’ah yang sangat menghormati sahabat dan istri-istri Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Demikian juga dengan mewaspadai para ‘pengungsi’ Syiah di berbagai rumah detensi-imigrasi di Indonesia,” tegas Kiai Athian.
Ia menyatakan, ANNAS hadir untuk menyelamatkan akidah, syariah, dan akhlakul karimah umat Islam Indonesia dari ancaman perusakan tokoh dan pengikut Syiah. Solusi membangun kedamaian di negeri ini, menurutnya, bukan dengan mendekat-dekatkan (taqrib) Sunni dengan Syiah yang sangat mustahil keniscayaannya, melainkan dengan meminimalisasi bahkan mengeliminasi Syiah dari bumi Indonesia.
“ANNAS hadir untuk mencegah agar konflik berdarah seperti di Irak, Afghanistan, Suriah dan Yaman jangan sampai terjadi di Indonesia,” tandasnya. (mus)