JAKARTA (SALAM-ONLINE): Festival Belok Kiri di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta Pusat yang semula akan dibuka hari ini, Sabtu (27/2), hingga 5 Maret mendatang, dibubarkan polisi. Menurut polisi, sejumlah ormas menyatakan penolakannya terhadap festival ini lantaran berbau komunis.
Maka, konferensi pers yang digelar Panitia Festival Belok Kiri di TIM, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (27/2) ini pun dibubarkan polisi. Meski sudah dibubarkan, pihak panitia masih mencoba menggelar konferensi pers di salah satu ruas jalan di dalam areal TIM.
Dalam konferensi pers, seperti dilansir RMOL.co, Sabtu (27/2), pihak panitia sendiri menyadari bahwa acara tersebut memang tidak mendapat izin dari Kepolisian. Karena itu, mereka menggelar jumpa pers untuk menyampaikan bahwa Festival Belok Kiri dibatalkan.
Menurut panitia, sejumlah agenda sebenarnya sudah disiapkan seperti workshop komik, pemutaran film, pentas musik, diskusi berbagai tema dengan menghadirkan sejumlah tokoh bahkan pejabat. Pada pembukaan hari ini sejatinya akan dimeriahkan paduan suara penyintas tragedi 1965 Dialita, Sanggar Ciliwung, serta beberapa seniman lainnya.
Sehari sebelumnya, Jumat (26/2), Gerakan Pemuda Cinta Bangsa (GPCB) yang terdiri dari sejumlah elemen menggelar konferensi pers di Jalan Menteng Raya 58 Jakarta Pusat untuk “Menolak Festival Belok Kiri”.
GPCB merupakan gabungan dari Gerakan Pemuda Islam Indonesia Jakarta Raya, Front Aktivis Jakarta, Lembaga Bantuan Hukum Duta, Korps Mahasiswa GPII, Korps Brigade PII, Himpunan Mahasiswa Lombok Jakarta dan Pemuda Cinta Tanah Air. Undangan konferensi pers yang diterima redaksi, Jumat (26/2) mengambil tema “Menolak Festival Belok Kiri”. (s)