Menlu Turki: “Rusia Hambatan Terbesar dalam Penyelesaian Konflik Suriah”
ROMA (SALAM-ONLINE): Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan Rusia menghambat solusi perdamaian untuk konflik di Suriah dengan melakukan serangan udara di negara yang telah dianda perang sejak Meret 2011 itu.
Dalam sebuah wawancara dengan harian Italia La Stampa, Ahad (21/2), Cavusoglu menyebut Moskow sebagai “hambatan terbesar” untuk menyelesaikan krisis lima tahun tersebut.
“Rusia menggunakan pembicaraan damai di Jenewa sebagai ‘layar asap’ untuk mengintensifkan serangan udara mereka di Suriah,” kata Cavusoglu seperti dikutip kantor berita Anadolu, Ahad (21/2).
Rusia terus melakukan serangan udaranya di Suriah. Dilaporkan pada hari pembicaraan damai dimulai, Januari lalu, Rusia tetap melancarkan serangan sehingga menewaskan lebih dari 130 warga sipil Suriah. Dan hingga kini serangan udara untuk mendukung rezim Basyar Asad itu tak berhenti.
“Mereka (Rusia) menargetkan sekolah, pasar, rumah sakit dan tempat-tempat warga sipil. Rusia memiliki tujuan untuk melemahkan proses pembicaraan damai,” ujar Cavusoglu.
Rusia dan sekutu dekat Rezim Asad seperti Iran dan milisi Syiah “Hizbullah” melancarkan serangannya ke sejumlah wilayah sipil Suriah. Negara beruang merah itu melakukan intervensi militernya di Suriah sejak 30 September tahun lalu.
Menurut data PBB November tahun lalu, konflik di Suriah telah menewaskan lebih dari 400.000 orang. Kehadiran Rusia kian menambah jumlah korban tersebut.
“Moskow menjadi kendala terbesar untuk menyelesaikan konflik tersebut,“ ungkap Cavusoglu. (EZ/salam-online)
Sumber: Anadolu