INSIST: “Tak Ada Satu pun Penelitian Ilmiah yang Sebut Penderita LGBT Memiliki Gen yang Lain”
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Peneliti Institute for the Study of Islamic Thought dan Civilizations (INSISTS) Dr Wido Supraha menjelaskan tidak ada satu pun penelitian ilmiah yang menyebut penderita LGBT memiliki gen the other (yang lain).
“Tidak ada gen the other, gen itu apakah laki-laki atau gen perempuan, kromosomnya sama, tidak ada kromosom the other, mereka (LGBT) harus mendatangkan dalil bahwa mereka punya gen yang spesifik ketika lahir,” tegas Dr Wido Supraha kepada redaksi, Sabtu (13/2).
Menurut Wido, perilaku LGBT ini adalah satu sarana untuk menjauhkan umat Islam dari agamanya. Makanya jelas, ujarnya, tagline bersama mereka adalah agama sebagai penghalang utama LGBT.
“Dengan dana yang besar untuk menyebarkan virus LGBT ini umat akan dijauhkan dari agama, agama bahkan tidak boleh berperan di dalam perkembangan dalam menentukan preferensi anak,” ungkapnya.
Secara hukum, LGBT bertentangan dengan UUD 1945 pasal 28 dimana hak asasi manusia itu ada batasnya.
“Ketika mereka masuk merusak budaya luhur, agama, maka kita dapat melakukan permohonan untuk mengkaji memasukkannya ke dalam pidana,” tuturnya.
Dosen Universitas Ibnu Khaldun Bogor ini menyebut perilaku LGBT sangat berbahaya bagi masyarakat karena dapat menularkan wabah, epidemik yang harus diwaspadai.
“Kita harus waspada dengan wabah LGBT, penyakit seperti ini harus dicegah agar tidak berkembang di tengah masyarakat,” tegasnya. (EZ/salam-online)