JAKARTA (SALAM-ONLINE): Sekretaris Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Ustadz Fahmi Salim, MA mengatakan pelecehan terhadap ayat suci Al-Qur’an surat Al Maidah ayat 51 yang diduga dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) tak hanya membawa keburukan, tapi juga ada hal penting bagi umat Islam terkait kasus ini.
“Pertama saya berterima kasih kepada Ahok karena pernyataan Ahok sudah mengingatkan umat Islam akan pentingnya kembali kepada Al-Qur’an surat Al Maidah ayat 51,” ungkap Fahmi kepada salam-online di Jakarta, Jum’at (7/10).
“Saya juga terima kasih kepada Ahok meskipun niat awalnya adalah memprovokasi atau melecehkan Islam, bisa juga melecehkan ulama, tetapi dengan adanya kejadian itu sehingga masyarakat Muslim kembali menyadari ternyata ada ya panduan soal memilih pemimpin, bahwa kriteria agamanya itu harus jelas, harus sesuai tuntunan Al-Qur’an,” imbuhnya.
Menurutnya, poin yang harus kita syukuri dari kejadian ini adalah hadirnya rahmat Allah di balik musibah atas pelecehan Ahok terhadap umat Islam itu.
“Kalau ini kita artikan sebagai musiibah, di sisi lain ternyata ada rahmat Allah di balik musibah itu, kita harus syukuri,” tutur alumnus Al Azhar University, Kairo, Mesir ini.
Wakil Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) ini melihat kasus pelecehan tersebut menjadikan masyarakat yang awalnya pendukung Ahok, atau netral dan acuh tak acuh terhadap persoalan agama, kini menjadi lebih paham dan jelas terkait kriteria pemimpin.
“Isu ini akan diangkat oleh media massa kemudian masyarakat menjadi lebih mengerti bahwa agama mereka mengajarkan sesuatu. Materi kajian tentang politik Islam itu tidak mudah disampaikan kepada publik, tetapi alhamdulillah ada seseorang bernama Ahok dengan bahasa premannya dapat memberikan pencerahan kepada umat Islam, bahwa ada ayat di Al-Qur’an yang mengatur kriteria memilih pemimpin,” jelas Fahmi Salim. (EZ/salam-online)