Tolak Bertempur di Suriah, Anggota Garda Revolusi Iran Dieksekusi
SALAM-ONLINE: Seorang petugas dari Garda Revolusi Iran tewas karena disiksa setelah lari dari unit yang akan dikirim ke Suriah pada Kamis (6/10) lalu untuk bertempur bersama pasukan rezim Basyar Asad.
Sebuah sumber di kota Ahvaz, Iran, yang tak mau disebutkan namanya, mengatakan kepada Asharq Al-Awsat, Senin (10/10) bahwa Intelijen Korps Garda Revolusi (IRGC) telah membunuh Muhammad Rida Hamidawi, seorang relawan di IRGC dari Ahvaz. Pembunuhan itu hanya terjadi beberapa jam setelah Hamidawi dipindahkan ke lokasi yang tidak diketahui.
Menurut sumber yang sama, Hamidawi telah memberitahu keluarganya pekan lalu bahwa unitnya telah menerima pelatihan yang tidak biasa menjelang pemindahan untuk bertempur di Suriah.
Namun, Hamidawi menolak untuk dikirim ke Suriah Kamis lalu. Hari berikutnya, Intelijen IRGC memanggilnya ke lokasi tak dikenal, kata keluarganya.
Ketika keluarga Hamidawi bertanya tentang nasibnya, Intelijen memberitahu saudaranya bahwa dia bisa bertemu dengannya di salah satu penjara mereka di Ahvaz. Namun, saudara Hamidawi menemukannya sudah tidak bernyawa dengan tanda tali di lehernya.
Intelijen Iran mengatakan kepada saudaranya bahwa Hamidawi telah bunuh diri.
Pihak berwenang menolak untuk menyerahkan jasad Hamidawi sampai hari Ahad (9/10), ketika mereka menelepon keluarganya agar menuju ke sebuah kuburan yang terletak di dekat rumahnya untuk dimakamkan.
Asharq Al Awsat mendapat informasi bahwa Teheran telah meningkatkan frekuensi penyebaran pasukan Iran di Suriah meskipun terjadi penolakan sejumlah petugas untuk bertempur di sana.
Sumber-sumber mengatakan bahwa sejumlah keluarga Iran telah bertanya tentang nasib anak-anak mereka, yang terdaftar dalam Garda Revolusi.
Namun, pihak berwenang dan pejabat Iran menolak untuk memberikan informasi tentang apakah mereka telah tewas dalam pertempuran di Suriah atau ditahan di penjara Intelijen Garda Revolusi. (EZ/salam-online)
Sumber: aawsat.com