Ditembaki dengan Gas Air Mata dan Peluru Karet, Ratusan Peserta Aksi Bela Islam Terluka

ditembaki-puluhan-peserta-aksi-bela-islam-terluka
Ditembaki dengan Gas Air Mata dan Peluru karet, Puluhan Orang Terluka

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Aksi Bela Islam yang diikuti oleh sejuta lebih kaum Muslimin di Jakarta berakhir ricuh. Aparat kepolisian menembakkan gas air mata sejak pukul 18.15 WIB. Tembakan gas air mata selanjutnya terjadi beruntun mulai pukul 19.30 hingga 20.15 WIB.

Akibat serangan tembakan gas air mata tersebut, ratusan orang terluka. Bahkan dikabarkan ada satu orang meninggal dunia. Pantauan salam-online, Jumat (4/11) malam di Rumah Sakit Budi Kemuliaan, ada puluhan korban luka-luka. Umumnya pengunjuk rasa mengalami luka akibat tembakan gas air mata.

Selain karena tembakan gas air mata, polisi juga menembakkan peluru karet ke arah demonstran. Beberapa orang luka-luka akibat tembakan tersebut.

Muhammad Rizki, laskar FPI yang jadi korban penembakan peluru karet mengatakan, dirinya tertembak saat sedang duduk-duduk.

Baca Juga

“Tiba-tiba ada ledakan dan terasa sakit sekali di perut ini, ternyata tertembak,” kata Rizki kepada salam-online, Jumat (4/11).

Ada 4 luka pada tubuh Rizki, seperti terlihat pada perban yang menempel. Selain Rizki, ada pula Asep. Pria asal Rawa Belong ini tertembak saat sedang berada di garis depan. Menurut Asep, polisi menembak dari kendaraan barracuda dan juga menggunakan water cannon.

“Mereka tiba-tiba tembakin kita dengan brutal,” kata Asep. Asep mengatakan, polisi juga sengaja menembakkan gas air mata ke mobil yang ditumpangi Habib Rizieq dan tokoh lainnya.

“Itu polisi sengaja mengarah ke mobil Habib,” terang Asep. Sampai saat ini, terdapat puluhan pasien di ruangan RS Budi Kemuliaan. Di antara pasien tersebut ada tokoh ternama seperti Ustadz Arifin Ilham, KH Fachrurozi Ishaq dan Habib Hamid Alatas. Namun Ustadz Arifin Ilham sudah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit. (EZ/salam-online)

Baca Juga