Lembaga Kemanusiaan ASEAN Desak Myanmar Buka Akses Bantuan untuk Muslim Rohingya
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Lembaga kemanusiaan South East Asia Humanitarian Committee (SEAHUM), mendesak pemerintah Myanmar untuk membuka akses bantuan kemanusiaan bagi Umat Islam Rohingya di Arakan.
Desakan itu disampaikan, mengingat hingga saat ini lembaga kemanusiaan yang tergabung dalam SEAHUM tidak bisa mengakses lokasi krisis yang diperlukan untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan.
Krisis kemanusiaan yang dialami Muslim Rohingya saat ini sudah semakin memprihatinkan. Menurut data yang dilansir SEAHUM sendiri, setidaknya paska 10 November lalu, 255 rumah hancur di desa Yae Khat Chaung GwaSon, 265 rumah di Dar Zar dan 220 rumah di Wa Peik.
“Perempuan dan anak-anak sangat rentan menjadi korban. Misi kemanusiaan untuk Rohingya perlu segera dilakukan oleh lembaga-lembaga kemanusiaan di Asia Tenggara,” kata Presiden SEAHUM Imam Rullyawan dalam Konferensi Pers di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (23/11) siang.
SEAHUM juga mendesak pemerintah Indonesia untuk melakukan langkah taktis diplomasi terkait blokade yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar.
Menurut Imam, yang juga Direktur Dompet Dhuafa Pilantropi tersebut, Indonesia mestinya bisa mendesak pemerintah Myanmar.
“Mendesak pemerintah Myanmar membuka blokade kawasan Etnis Rohingya bagi lembaga-lembaga kemanusiaan dari Indonesia,” ujar Imam.
SEAHUM sendiri adalah wadah kumpulan lembaga kemanusiaan di Malaysia, Singapura, Indonesia, Kamboja dan Thailand, yang saat ini tengah konsen menangani krisis kemanusiaan yang dialami Muslim rohingya akibat pembantaian yang dilakukan Junta Militer Myanmar. (MN Malisy)